Wednesday, October 11, 2006

Terhempas

Hempasan itu begitu keras..
Kuat menghantam hingga sanubari.

Jarum jam terus berdetak
Penanda waktu terus berjalan
Kehidupan kan terus ada
Hingga matahari terbit dari barat

Aku melangkah sendiri
Mengusir sepi
Menikmati hidup
Dengan hikmat
Walau semu batas nikmat
Apalagi hikmat

Tanyakan pada batu karang
Berapa kali dirinya terhempas air laut
Akankah dia tetap di tempatnya
Menunggu hempasan berikutnya

Mungkin juga tidak
Lebih baik melebur bersama air
Agar tidak lagi dirasa
Hempasan yang menyakitkan

Akan kah kau tau
Aku disini sendiri
Menunggu mentari bersinar terang
Ke dalam ruang kelabu
Membuat gelap menjadi terang

Bukan
Bukan maksudku menghakimi
Aku hanya bercerita
Tentang hempasan yang begitu keras
Menghujam sampai ke dasar
Memberi luka yang merongga