Monday, March 31, 2008

April

Bulan April menjelang sudah. Perlahan tapi pasti. Bergerak. Menuju akhir tahun. Kiranya setiap pergerakannya adalah anugerah. Harusnya menjadi titik syukur seorang hamba terhadap penciptanya. Namun kali ini sedikit berbeda. Entah apa rasanya. Sesuatu yang lain. Semua memang ada awal. Pun setiap episode pasti ada akhir.

Rasa ini begitu kuat. Begitu mempengaruhi pergerakan yang lain. Begitu menguasai. Kalau saja ku tahu apa ini yang ku rasa, mungkin akan mudah tuk mengerti. Tapi ku paham, tidak semua yang terjadi harus di mengerti. Ada kalanya kita harus tetap bergerak walau tidak mengerti apa yang terjadi. Seperti ombak yang selalu ada di bibir pantai, mungkin kadang dia tidak tau, untuk apa selalu mengunjungi pantai. Begitu juga aku, kadang tidak mengerti untuk apa selalu bergerak. Seperti mengejar sesuatu, namun entah apa. Entah sampai kapan. Entah kapan titik akhir itu ada.

Bulan ini seperti juga bulan lain, tidak mengerti mengapa dia hadir. Pada tahun ini. Pada masa ini. Yang di mengerti adalah sudah masanya dia hadir. Di tunggu atau tidak. Di hindari atau tidak. Aku, sebenarnya menghindari bulan ini. Karena di sini aku kan mengerti bahwa setiap masa ada waktu. Setiap kehidupan ada waktunya. Setiap waktu selalu berkurang ketika dijalani. Dan di bulan ini, waktu ku semakin berkurang.

Aku paham, setiap waktu pasti ada masanya. Setiap waktu pasti berkurang. Di sadari atau tidak. Tapi kali ini, rasanya ingin menghentikan waktu. Berhenti sebentar disini. Untuk beri kesempatan aku membenahi. Apa yang tampak tidak pada tempatnya. Bukan aku ingin menjadi sutradara, aku hanya ingin semua tertata pada tempatnya. Ya, aku tau, tidak sepantasnya seorang hamba mengatur, apa yang di inginkan. Karena apa yang terjadi, pasti ada yang mengatur, Sang Maha Mengatur. Pun begitu dengan apa yang tampak bagiku, seperti tidak pada tempatnya, mungkin bagi Dia tidak demikian adanya.

Tapi, aku tetap manusia. Yang seringkali sok tau. Yang seringkali merasa paling benar. Yang seringkali merasa paling tau. Bukan ingin mencari pembenaran. Juga bukan ingin sok tau. Apalagi merasa paling tau. Aku hanya ingin tau, benar-benar ingin tau, apa yang sesungguhnya terjadi Ya Rabb?.. Apa yang sedang Kau susun dalam semua peristiwa ini?.. Apa yang ingin Kau rencanakan dalam semua kejadian ini?.. Aku ingin Kau terus memegang ku, erat dan tanpa lepas. Aku ingin Kau terus disana, mendampingi. Karena aku percaya, apa pun yang Kau rencanakan pasti yang terbaik buat ku. Walau ku tak tahu apa yang sedang terjadi. Ingin rasanya berdialog dengan Mu. Tentang semua yang terjadi. Aku hanya bisa bercerita pada Mu. Hanya bisa menangis di hadapan Mu.

Seperti juga di bulan ini, aku berbagi cerita. Aku berbagi kenangan. Aku berbagi keinginan. Aku sudah ceritakan apa yang ingin aku lakukan. Aku sudah berbagi apa yang menjadi impian ku di bulan ini. Aku sudah mengumbar semua tentang mimpi dan ketakutan ku di bulan ini. Maupun di bulan-bulan mendatang. Harap besar pada Mu untuk dapat meringankan langkah ini. Pun aku berharap Kau memberikan jalan keluar yang tampak indah bagi mata ku. Aku tau, Kau tidak pernah ingkar janji. Aku tau, Kau selalu ada disana buat ku. Aku pun tau, Kau tidak pernah mengingkari diri ini.