Thursday, July 03, 2008

Sabar

"Orang-orang beriman selalu punya cara sendiri untuk bisa menata hatinya, dan Allah selalu punya tempat di relung-relung hatinya yang lapang, meski pedihnya kesulitan hidup selalu mengiringi langkah-langkahnya.”

"Sesungguhnya menjadi sabar itu berlatih dengan menyabar-nyabarkan diri dan yakinlah satu hal, bahwa Allah tak akan menyia-nyiakan kesabaran hamba-hambaNya."

Sunday, June 15, 2008

Obrolan

"Gue kangen sosok lo yang dulu Mbak.."
Adik ku kembali memulai pembicaraan, di tengah malam
saat kita kembali dari aktivitas melelahkan seharian ini.
"Sosok yang mana?".. Aku menimpali sambil kaki selonjor,
berangkat pagi pulang malem cukup membuat kaki pegal.
"Sosok yang selalu melihat segala sesuatu tidak dari keduaniawian.
Yang dapat mengembalikan segala hal menjadi bagian dari pengaturan-Nya.
Sosok yang pertama kali mengenalkan wacana Tuhan tidak pernah tidur."
Adik ku memberi penjelasan. Singkat. Padat. Jelas. Membuat ku terkesima.

Gak nyangka pernah ada dalam posisi itu.
Sekaligus gak menyangka karena sudah tidak lagi berada di titik itu.

"Kalo lo belom pernah berada di titik itu,
mungkin akan sulit tuk lo memulainya. Tapi karena
gue tau lo pernah ada disitu, jadi rasanya mudah
tuk mengembalikannya lagi." Adik ku kembali melanjutkan
perkataannya. Akhir-akhir ini dia sering kali mengajak ku
berbicara tentang segala hal yang terjadi dalam hidup.
Tentang segala hal yang menjadi kepedulian kita.

"Minta Mbak, minta sama Sang Maha Mengatur. Ceritain semua,
cuma dia yang punya jalan keluarnya. Gue sebagai manusia
cuma bisa bantu mendeskripsikan apa yang ada di depan mata.
Tapi gak bisa bantu mewujudkan apa yang lo inginkan.
Karena itu hak prerogatif-Nya." Kita terlibat dalam obrolan
yang santai, tapi bahasan yang ada cukup membuat mata ini
tidak mengantuk walaupun sudah menunjukkan tengah malam.

Aku (mungkin) memang kurang meminta.
Aku (mungkin) memang kurang memohon.
Aku (mungkin) memang kurang berserah.
Tanpa disadari ingin ikut dalam pengaturan.
Padahal itu adalah hak sepenuhnya Sang Maha Mengatur.
Kita (manusia) hanya melaksanakan.

Dari hati ku yang paling dalam,
aku mohon kepada-Mu Ya Rabb..
Pertemukan aku dengan nya,
Dekat kan aku dengan nya,
Mudahkan jalan ku dengan nya,
Ridhoi langkah kami.
Amiin amin amin ya robbal alamiiin.

Sunday, April 13, 2008

Pasti Bisa

Ayo berjuang.
Pasti bisa.
Yakin bisa.

Dekatkan diri dengan Sang Maha Pemberi Petunjuk.
Dekatkan hati dengan Sang Maha Menentukan.
Dekatkan jiwa dengan Sang Maha Mendengar.

Berusaha.
Berjuang.
Pasti bisa.

Ingin Berpindah

Tuhan, aku benar ingin menyudahi episode ini.
Aktivitas ini membunuh ku.
Membunuh karakter ku.
Membunuh pribadi ku.
Membunuh potensi ku.

Tuhan, aku ingin berpindah.
Aku ingin aktivitas itu.
Ingin kan aktivitas yang lebih membuat ku hidup.
Ingin kan aktivitas yang membuatku lebih tertantang.
Ingin kan aktivitas yang membuatku lebih dapat berkreasi.
Ingin kan aktivitas yang membuatku lebih banyak berbicara.
Ingin kan aktivitas yang membuat karakter ku lebih terbentuk.
Ingin kan aktivitas yang membuat pribadi ku lebih matang.
Ingin kan aktivitas yang membuat potensi ku lebih terasah.
Ingin kan aktivitas yang membuat hati ku lebih menyala.
Ingin kan aktivitas yang membuat jiwa ku terpanggil.
Ingin kan aktivitas yang membuat ku lebih bersemangat.

Aku ingin aktivitas itu Tuhan.

Wednesday, April 09, 2008

Tahapan

Kalo dasarnya pemalas mah susah.
Mo ngapa2in juga maunya ntar2 aja.
Sekalinya ditagih, semua minta sekarang.
Numpuk. Pusing. Kemrungsung.

Apalagi kalo dalam satu waktu dapet peran lebih dari satu.
Emang milih sih mo dapet dua peran itu.
Karena gak ada pilihan.
Ya terima aja.

Tapi ternyata konsekuensinya luar biasa.
Kudunya mah orang yang ngejalanin dua peran itu bisa lebih rajin.
Lebih bertanggung jawab ama yang dikerjain.
Jadi semua berjalan sesuai jadwal.
Gak ada yang numpuk.
Semua jadi terselesaikan tepat waktunya.
Waktu pun terbagi dengan baik.
Fisik pun jadi lebih terjaga, apalagi mental.

Tapi emang gak gampang memulai.
Apalagi merubah hal yang biasa terjadi.
Butuh kekuatan ekstra untuk ngerubahnya.
Emang bukan gak mungkin, Cuma butuh niat yang kuat aja.

Niat itu juga harus dijaga,
Supaya gak lepas dan jadinya gak lurus.
Kalo niat dah gak lurus kacau deh.
Semua jadi tampak tidak menyenangkan.
Apa yang dikerjain jadi menyebalkan.
Apa yang dipegang jadi serba salah.

Coba menjauh.
Menghindar dari keramaian.
Masuk dalam keheningan.
Untuk mendapatkan kesunyian.
Dan bisa membaca hati.
Melihat niat dan mengembalikan semangat.

Ketika sampai di satu titik kemampuan,
Fokus pada apa yang harus dikerjakan.
Lupakan sejenak diluar hal itu.
Karena masing-masing ada waktu utnuk difikirkan.
Bertahap dan tidak bertumpuk.
Satu per satu diselesaikan dengan baik.
Perlahan tapi pasti, semua akan terpenuhi hak nya.
Maka tugas tidak lagi halangan, melainkan rutinitas biasa.

Monday, April 07, 2008

Konsentrasi

Susah sekali untuk konsentrasi.
Harus dapet dulu moodnya baru bisa konsentrasi.
Harus bener-bener diusahain dulu.
Kalo cum selintasan, yang ada gini nih,
Iseeng aja postingan terus.
Nulis-nulis gak penting terus.
Padahal harusnya gue nulis hal yang bikin bos gue seneng,
Which is itu mengerjakan apa yang menjadi kewajiban gue.
Lah ini yang ada gue malah seliwar seliwer aja di word.
Nyoret-nyoret apa yang kepikiran.
Tanpa mengabaikan kewajiban gue.
Hueeee.... huhuhuhu.

Sunday, April 06, 2008

Aku inginkan.

Aku tak akan pernah meminta mu menjelaskan. Karena aku pernah mencoba meminta dan kamu tidak memberikan seperti yang aku inginkan. Aku tidak ingin mendapat jawaban tidak mengenakkan lagi.

Aku ingin kamu tau, bahwa sesungguhnya aku begitu menaruh perhatian pada dirimu. Bahwa aku ingin sekali kamu menjadi bagian dalam hidup ku. Bahwa aku pun ingin menjadi bagian dari hidupmu. Tapi aku tak tahu, apakah itu mungkin.

Hidup mu penuh perjuangan, itu yang kau bilang berkali-kali kepada ku. Aku pun begitu. Namun tidak lah perlu aku jelaskan kepada mu. Toh itu tidak akan membuat ku tampak menjadi lebih baik juga. Kamu bilang ingin sekali memberikan cahaya baru dalam hidup keluarga mu. Karena mereka membutuhkan itu untuk dapat menaiki tangga kehidupan. Kalau saja kamu jeli, tidak saja kamu yang menginginkan itu, semua orang pun akan begitu dengan keluarganya. Ingin kan yang terbaik dan bila perlu memberikan kesejahteraan lebih baik. Tidak hanya kamu.

Tapi aku bisa apa. Aku tidak bisa ikut campur terlalu dalam kehidupan mu. Walau pun aku ingin. Bukan karena aku sok ingin ikut campur, aku hanya ingin menjadi bagian yang ikut mengalir dalam roda hidup mu. Aku tidak ingin menjadi tamu tidak diundang, tapi juga tidak ingin menjadi penonton. Aku ingin ikut terlibat. Aku ingin ikut aktif di dalamnya. Iya, aku memang tidak mengatakan itu kepada mu. Karena aku terlalu takut. Takut kalau kau akan mementahkan niat ku itu. Takut kalau kau menolak ku. Takut kalau kau tiba-tiba menjah dari hidup ku. Tapi ternyata, apa yang terjadi sekarang pun begitu. Aku tidak bicara apa-apa kepada mu. Aku hanya memandang mu dari jauh. Aku hanya mengikuti hidup mu dari jarak yang bisa diamati. Aku tidak berani terlalu mendekat. Dan kamu ternyata tetap menjauh. Berjalan menjauhi hidup ku, makin membuat jarak yang kentara antara kita. Aku tak tau pasti apa sebabnya. Yang aku rasakan bahwa kita semakin menjauh. Aku menyadari. Entah kau sadari atau tidak.

Kalau sudah begini, akan lebih baik kalau aku mengutarakan apa yang sudah aku fikirkan. Karena bisa jadi efeknya akan sama. Kau tetap menjauh. Tapi, belom tentu. Bisa jadi akan lebih buruk. Ah sudahlah. Yang pasti kita sekarang jauh. Kau disana. Aku disini. Aku tidak mengerti apa yang terjadi, pun tidak tau bagaimana memperbaikinya lagi. Jarak kita semakin membentang.

Aku sudah putuskan, untuk tidak lagi menginginkan mu. Aku sudah memutuskan untuk tidak lagi mengharapkan mu. Karena (mungkin) kita memang di takdir kan hanya sebagai teman, sebagai sahabat. Kalau ada yang mengharap, bisa jadi akan merusak apa yang baik ini. Kamu adalah orang baik. Aku tidak akan menyangkal itu. Semoga kau mendapatkan apa yang diinginkan. Begitu pun aku, mendapatkan apa yang aku inginkan.

Tidak Menyerah

Seorang teman bilang bahwa kita harus bersukur apabila masih diberi pilihan. Artinya kita bisa mencoba menentukan arah hidup, walau tau pada akhirnya bukan kita juga yang nentuin, tapi minimal dengan ada pilihan kita jadi lebih bersemangat.

Yak bener, pilihan bisa jadi penyemangat dalam hidup. Entah apa pun itu bentuknya. Karena ego sebagai manusia yang suka pengen sok tau seperti diberi wadah ketika ada pilihan. Kita akan dengan sok memilih. Mencari yang paling sesuai dengan hati dah pikiran kita. Tapi di perjalanan, atau pun pada proses memilih, ada ’kekuatan lain’ yang ikut berperan yang tanpa kita sadari mempengaruhi segalanya. Itu tak lain datang dari Sang Maha Menentukan. Dah tau kan kalo manusia tuh jangan pernah sok tau untuk ikut nentuin, karena toh kita gak pernah tau apa yang sesungguhnya terbaik untuk kita.

Cuma ya itu tadi, kalau ada pilihan, kita seperti diberi wadah. Kita seperti diberi modal untuk mencoba menentukan apa yang ingin kita lakukan. Tapi sayangnya, gak setiap orang dan gak setiap hal yang kita lakukan diberi pilihan. Banyak hal yang terjadi pada kita bukan karena kita mau melakukan, tapi memang karena tidak ada pilihan lain selain melakukan hal itu. Sukur-sukur kalau apa yang terpaksa dilakukan itu pada akhirnya memberikan kesenangan, atao minimal dapat dimanfaatkan hasilnya. Akan tambah nyesek kalau pada satu titik itu benar-benar hanya keterpaksaan yang tiada berarti. Tapi husnudzon aja yah ama Yang Maha Mengatur, gak mungkin lah Dia ngasi sesuatu kalau memang itu bukan untuk kebaikan kita. Cuma mungkin caranya mandang aja yang kurang tepat, bisa jadi sekarang tampak tidak mengenakkan bagi yang menjalani. Tapi yakin deh kalo itu pasti akan disukuri suatu hari nanti.

Untuk bertahan dan tidak menyerah begitu saja pada keadaan adalah bukan hal yang mudah. Tidak semua orang dapat melakukannya. Butuh kebesaran hati dan jiwa untuk terus bergerak dinamis mengikuti roda kehidupan yang terus berputar, kita sadari atau tidak.

Aku, seperti yang sudah-sudah, memutuskan untuk tidak menyerah. Tidak akan berhenti. Sampai kapan pun. Mungkin sampai aku mendapatkan makna dari sebuah perjuangan akan kehidupan yang layak. Apa pun makna dari kehidupan layak itu. Aku ingin, kalau pada waktunya aku berhenti, bukan dari aku yang memutuskan untuk itu. Tapi karena memang roda hidup sudah tidak dapat lagi memasukkan aku dalam putarannya.

Taun ini

Taun ini ingin aku menyelesaikannya.
Taun ini ingin aku menemukannya.
Taun ini ingin aku menjalaninya.
Taun ini ingin aku mencecapnya.
Taun ini ingin aku menyudahinya.
Taun ini ingin aku bersamanya.
Taun ini ingin aku menentukannya.
Taun ini ingin aku kita bersama.
Selamanya. Selalu. Bersama.
Bersama kamu.

Thursday, April 03, 2008

Simply Love Me

Yes Dear, u're no longer at my heart,
either in my head.
Im no longer looking after u.
Im giving up my soul for searching ur heart.
Im not the one whose gonna winning it.
Not in ur condition now.

I know i have to stop.
I know i have to move on.
I know i must change my point of view about u.

U're the best,
The best that i known.
But u're not the one whose gonna walk by my side.

I'd rather choose him.
The one that i want.
The want that i think more understand me.
The want that i think more knowing me.
The want that i think more simply love me.

Ingkar Janji

Janji adalah hutang,
Hutang harus dibayar.

Iya, aku tau janji itu hutang,
aku pun tau sangat hutang harus dibayar.

Aku tau ini harus diselesaikan,
Aku pun tau ini harus dikerjakan,
Sesuai janji yang telah di berikan,
Sesuai janji yang telah di ucapkan,
Tapi aku gagal..
Gagal menyelesaikan janji,
Gagal membayar hutan,
Seperti yang aku janjikan.

Huaaaa... Maafkan akuuuu.

*janji-nyelesein-kerjaan-tapi-telat*

4 April 2008

Selamat ulang taun..
Semoga panjang umur,
Sehat lahir batin,
Rejekinya tambah berkah,
Rejekinya tambah banyak,
Semoga apa yang diinginkan taun ini tercapai!

Aku mendoakan mu Teman,
Semoga di hari jadi mu ini,
Kau mendapatkan kebahagiaan,
Mendapatkan kesenangan,
Mendapatkan keceriaan.

Semoga apa yang pernah kau impikan,
apa yang pernah kau inginkan,
apa yang pernah kau angankan,
apa yang pernah kau ucapkan,
tercapai dan terkabul di hari ini.

Di hari bahagia mu,
Di hari jadi mu,
Di hari keberkahan mu,
Amin.

*Untuk seorang-teman-pns-fotografer-wannabe*