Diambil dari blog seorang teman lama, Fani namanya..
Tuk penulisnya, minta maaf karyanya gue pajang..
Gue suka banget soale, peringatannya berasa!!
Nih dia karyanya..
Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat
Namun aneh, sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat
Tatkala kutatap wajah. Hatiku bertanya:
Apakah wajah ini kelak akan bercahaya dan bersinar indah di surga sana?
Ataukah wajah ini akan hangus legam di neraka jahanam?
Tatkala ku tatap mata, nanar hatiku bertanya:
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan,
menatap Allah, menatap Rasulullah, menatap kekasih2 Allah kelak?
Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, menganga,
terburai menatap neraka jahanam?..
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini?
Tatkala kutatap mulut, hatiku pun bertanya:
Apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh kerinduan
mengucap “laa ilaaha ilaallah” saat malaikat maut datang menjemput?
Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur,
penuh lengking jerit pilu yang akan mencopot sendi-sendi
setiap pendengar?
Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqun yang getir,
penghangus & penghancur setiap usus?
Apakah gerangan yang telah engkau ucapkan wahai mulut?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?
Berapa banyak hati remuk karena pisau katamu mengiris tajam?
Berapa banyak kata semanis madu namun palsu diucapkan untuk menipu?
Betapa jarang engkau jujur..
Betapa langka engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.
Tatkala kutatap tubuh, hatiku pun kembali bertanya:
Apakah tubuh ini kelak akan penuh cahaya, bersukacita di surga?
Atau tubuh ini akan tercabik hancur, mendidih dalam lahar
membara, terpasung tanpa ampun, penuh derita tak berakhir?
Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan?
Berapa banyak orang engkau dzalimi dengan tubuhmu?
Berapa banyak hamba Allah yang lemah ditindas dengan kekuatanmu?
Berapa banyak perindu pertolongan engkau acuhkan tanpa peduli
padahal engkau mampu?
Berapa banyak hak yang engkau rampas?
Ketika kutatap raga, kembali banyak tanya:
Seperti apa gerangan isi hatinya?
Apakah isi hatinya sebagus kata-katanya?
Apakah hatinya seperti daun-daun yang mudah rontok?
Apakah hatinya seindah penampilannya?
Ataukah sebusuk kotoran-kotorannya?…
Begitu beda….
Begitu beda…..
Apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi…
Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi..
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, topeng belaka!
Betapa pujian yang terhambur hanya memuji topeng
Sedangkan aku?.. hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus.
Aku tertipu, aku malu ya Allah!!
Ya Allah, Ya Rabb..
Selamatkan aku..
Lindungi aku..
Ampuni segala kekhilafanku..
Amien ya robbal a’lamiin.