Tunjukkan Semangatmu Yang Tak Terpatahkan!
Cayoooooooooooooooooooo..
SEMANGAT.. SEMANGAT!!
Thursday, December 27, 2007
Semoga Semua Lancar, Amin.
Aku sudah menghadap.
Aku sudah menyelesaikan.
Aku sudah melihat.
Memang bukan hal mudah,
tapi juga bukan hal yang tidak mungkin.
Adalah wajar jika merasa bersalah,
malah kurang ajar kalo tidak merasa bersalah.
Aku janji,
ini yang terakhir.
Aku janji,
nanti lebih baik.
Aku janji,
ini hanya sampai waktu ku.
Menyelesaikan yang sedang berjalan.
Sampai masanya nanti,
aku terbang lagi,
mencari tempat yang aku ingini.
Semoga,
semua lancar sesuai rencana, Amin.
Aku sudah menyelesaikan.
Aku sudah melihat.
Memang bukan hal mudah,
tapi juga bukan hal yang tidak mungkin.
Adalah wajar jika merasa bersalah,
malah kurang ajar kalo tidak merasa bersalah.
Aku janji,
ini yang terakhir.
Aku janji,
nanti lebih baik.
Aku janji,
ini hanya sampai waktu ku.
Menyelesaikan yang sedang berjalan.
Sampai masanya nanti,
aku terbang lagi,
mencari tempat yang aku ingini.
Semoga,
semua lancar sesuai rencana, Amin.
Wednesday, December 26, 2007
Ikhlas.
"Kalo pun itu lo ambil, gak akan menyelesaikan masalah kan?
Untuk jalan selanjutnya, gak mudah, lo tau itu. Dan kalo pun
berhasil lo dapetin, belom tentu lebih baik. Ikhlasin aja.
Kita berjuang aja."
"Gimana caranya ikhlasin hal yang kita gak mau nerima?"
-----
speechless
-----
conversation hang up
Selalu dan selalu.
Terus dan terus.
Belum selesai.
Terlihat makin buruk.
Karena memang tidak diselesaikan.
Hanya di minggirkan, sebentar,
tuk kemudian muncul lagi,
dengan pola yang sama,
dan kadang tampak lebih buruk.
No.
Tidak lebih buruk sebenernya.
Cuma karena dah lama dialamin,
jadi seperti gak beres-beres.
Dan tampak lebih buruk.
Emosi menguasai pikiran,
jadi gak bisa berfikir logis.
Mestinya dah paham apa yang harus dilakukan,
hanya karena emosi menguasai,
jadi gak keluar apa yang seharusnya.
Mending mundur sejenak dari ini semua,
keluar dari rutinitas yang ada.
Ke suatu keadaan hening.
Ke sebuah kesunyian.
Hingga akhirnya,
pikiran logis dapat lagi hadir.
Tuk kemudia paham apa yang harusnya dilakukan.
Bukan, bukan karena otak mu tumpul.
Pun bukan karena kau tidak punya hati.
Apalagi hilang tanggung jawab.
Aku tau,
kau punya semua itu.
Terlalu banyak hadir dalam pikiran.
Terlalu banyak cabang di otak.
Terlalu banyak orang hadir di hati mu.
Hingga skala prioritas tidak lagi berarti.
Harus pandai memetakan,
apa yang sesungguhnya terjadi.
First thing first.
Untuk ikhlas memang harus dilatih.
Menerima keadaan, itu kuncinya.
Harus lah diterima,
apa pun kondisinya.
Gak mudah memang.
Apalagi tuk hal yang tidak diingini dari awal.
Tapi percayalah, terbaik menurut mu,
belum tentu terbaik menurut-Nya.
Bukan tidak mungkin kau raih mimpi.
Kejarlah mimpi itu.
Coba kau raih,
hingga batas tak tertutup.
Namun, selagi belum dapat,
kau nikmati apa yang ada.
Karena orang terbaik adalah,
yang bisa bersukur atas apa kondisinya saat ini.
Bukan jadi tidak menerima,
ato selalu merasa rendah,
karena memang kau tidak rendah.
Kau tinggi, di atas sana,
tapi kau terlalu sering liat ke atas,
hingga tak tau kau sudah di atas.
Lihat lah ke bawah,
masih banyak yang lebih bawah dari mu.
Namun mereka bahagia.
Tidak kah kau ingin seperti mereka?
Bahagia atas apa yang dimiliki,
tanpa harus merasa terbebani,
atau pun sakit kepala.
Kuncinya satu.. bersukur.
Aku paham,
kau tetap ingin meraih mimpi.
Raihlah,
kejarlah,
gapai semua mimpi mu.
Bukan tidak mungkin.
Bukan mustahil
Aku tau kau mampu.
Dengan berjalan santai,
menerima apa yang ada,
berusaha menggapai mimpi,
kelak kau akan tenang.
Ikhlas pun kau jelang.
Pastikan kau tau,
mereka disana,
menantimu,
menunggumu,
kembali menjadi dirimu.
Yang kuat,
ceria,
bahagia,
hangat,
penuh kasih,
mimpi,
dan keinginan.
Aku tau..
kamu pasti bisa.
Ikhlas kan semua sayang.
Sekarang.
Untuk jalan selanjutnya, gak mudah, lo tau itu. Dan kalo pun
berhasil lo dapetin, belom tentu lebih baik. Ikhlasin aja.
Kita berjuang aja."
"Gimana caranya ikhlasin hal yang kita gak mau nerima?"
-----
speechless
-----
conversation hang up
Selalu dan selalu.
Terus dan terus.
Belum selesai.
Terlihat makin buruk.
Karena memang tidak diselesaikan.
Hanya di minggirkan, sebentar,
tuk kemudian muncul lagi,
dengan pola yang sama,
dan kadang tampak lebih buruk.
No.
Tidak lebih buruk sebenernya.
Cuma karena dah lama dialamin,
jadi seperti gak beres-beres.
Dan tampak lebih buruk.
Emosi menguasai pikiran,
jadi gak bisa berfikir logis.
Mestinya dah paham apa yang harus dilakukan,
hanya karena emosi menguasai,
jadi gak keluar apa yang seharusnya.
Mending mundur sejenak dari ini semua,
keluar dari rutinitas yang ada.
Ke suatu keadaan hening.
Ke sebuah kesunyian.
Hingga akhirnya,
pikiran logis dapat lagi hadir.
Tuk kemudia paham apa yang harusnya dilakukan.
Bukan, bukan karena otak mu tumpul.
Pun bukan karena kau tidak punya hati.
Apalagi hilang tanggung jawab.
Aku tau,
kau punya semua itu.
Terlalu banyak hadir dalam pikiran.
Terlalu banyak cabang di otak.
Terlalu banyak orang hadir di hati mu.
Hingga skala prioritas tidak lagi berarti.
Harus pandai memetakan,
apa yang sesungguhnya terjadi.
First thing first.
Untuk ikhlas memang harus dilatih.
Menerima keadaan, itu kuncinya.
Harus lah diterima,
apa pun kondisinya.
Gak mudah memang.
Apalagi tuk hal yang tidak diingini dari awal.
Tapi percayalah, terbaik menurut mu,
belum tentu terbaik menurut-Nya.
Bukan tidak mungkin kau raih mimpi.
Kejarlah mimpi itu.
Coba kau raih,
hingga batas tak tertutup.
Namun, selagi belum dapat,
kau nikmati apa yang ada.
Karena orang terbaik adalah,
yang bisa bersukur atas apa kondisinya saat ini.
Bukan jadi tidak menerima,
ato selalu merasa rendah,
karena memang kau tidak rendah.
Kau tinggi, di atas sana,
tapi kau terlalu sering liat ke atas,
hingga tak tau kau sudah di atas.
Lihat lah ke bawah,
masih banyak yang lebih bawah dari mu.
Namun mereka bahagia.
Tidak kah kau ingin seperti mereka?
Bahagia atas apa yang dimiliki,
tanpa harus merasa terbebani,
atau pun sakit kepala.
Kuncinya satu.. bersukur.
Aku paham,
kau tetap ingin meraih mimpi.
Raihlah,
kejarlah,
gapai semua mimpi mu.
Bukan tidak mungkin.
Bukan mustahil
Aku tau kau mampu.
Dengan berjalan santai,
menerima apa yang ada,
berusaha menggapai mimpi,
kelak kau akan tenang.
Ikhlas pun kau jelang.
Pastikan kau tau,
mereka disana,
menantimu,
menunggumu,
kembali menjadi dirimu.
Yang kuat,
ceria,
bahagia,
hangat,
penuh kasih,
mimpi,
dan keinginan.
Aku tau..
kamu pasti bisa.
Ikhlas kan semua sayang.
Sekarang.
Sunday, December 23, 2007
Friday, December 21, 2007
Dunia ku.
Kamu tau?
Seperti pelangi.
Seperti roller coaster.
Tapi kamu tau?
Pelangi itu indah.
Warna-warninya.
Sensasinya.
Sejuknya.
Intensitasnya.
Yang tidak semua orang dapat melihat.
Dan kamu tau?
Roller coaster itu selalu diminati.
Selalu diingini.
Selalu digandrungi.
Sensasinya.
Perputarannya.
Dinamikanya.
Yang tidak semua orang dapat menikmati.
Kamu tau?
Hidup ini ternyata seru.
Penuh kejutan.
Penuh surprising.
Penuh ke-tibatiba-an.
Penuh sensasi.
Penuh airmata.
Penuh tawa.
Dan aku,
alhamdulillah mengerti,
ini semua bukti aku mencintai hidup ;)
Seperti pelangi.
Seperti roller coaster.
Tapi kamu tau?
Pelangi itu indah.
Warna-warninya.
Sensasinya.
Sejuknya.
Intensitasnya.
Yang tidak semua orang dapat melihat.
Dan kamu tau?
Roller coaster itu selalu diminati.
Selalu diingini.
Selalu digandrungi.
Sensasinya.
Perputarannya.
Dinamikanya.
Yang tidak semua orang dapat menikmati.
Kamu tau?
Hidup ini ternyata seru.
Penuh kejutan.
Penuh surprising.
Penuh ke-tibatiba-an.
Penuh sensasi.
Penuh airmata.
Penuh tawa.
Dan aku,
alhamdulillah mengerti,
ini semua bukti aku mencintai hidup ;)
Thursday, December 20, 2007
Monday, December 17, 2007
Rencana
Rencana ada tuk penyemangat.
Rencana ada tuk ngasi tau kita mo ngapain.
Rencana ada tuk tau what next.
Rencana ada tuk bikin hidup lebih hidup.
Rencana ada tuk sebuah misi,
mewujudkan rencana itu.
Walo tau tetep eksekusi ada di tangan-Nya.
Tetep lah manusia mah seneng bikin rencana.
Karena emang dengan rencana kita jadi semangat.
Jadi tau mau ngapain aja.
Jadi ada yang di kejer.
Ada yang di tuju.
Ada yang di cari.
Sensasinya itu lho.
Keren.
Asik.
Penyemangat.
Kalo bangun pagi suka pengen tau kan what next.
Kalo inget ada rencana2 yang kita punya,
pasti jadi semangat.
Hap. Hap. Hap.
Masuk kamar mandi juga semangat.
Semangat 2007. 2008 malah.
Setelah itu juga jadi seger.
Bawaannya pengen nyanyi terus.
Apa aja yang ada dikepala.
Malah suka pas aja gitu lirik yang keluar,
dengan apa yang lagi di pikiran.
Begitu kebetulan. Sering Mirip.
Otak kan emang punya kemampuan tuk tracing back
apa2 yang mirip. Apa pun bentuknya.
Kalo lagi pengen nyanyi, ya lirik yang keluar.
Kalo lagi pengen nulis, jadi deh novel.
Jadi bikin rencana deh.
Ngapain kek. Ngapain dong.
Yang seru2. Yang asik2.
Biar semangat.
Biar seger.
Biar tau mo ngapain.
Yang gak cuman hidup kayak robot.
Day by day sama. Itu2 aja.
Kalo ada yang direncanain kan asik.
Rencana... aku dataaaaang!
Rencana ada tuk ngasi tau kita mo ngapain.
Rencana ada tuk tau what next.
Rencana ada tuk bikin hidup lebih hidup.
Rencana ada tuk sebuah misi,
mewujudkan rencana itu.
Walo tau tetep eksekusi ada di tangan-Nya.
Tetep lah manusia mah seneng bikin rencana.
Karena emang dengan rencana kita jadi semangat.
Jadi tau mau ngapain aja.
Jadi ada yang di kejer.
Ada yang di tuju.
Ada yang di cari.
Sensasinya itu lho.
Keren.
Asik.
Penyemangat.
Kalo bangun pagi suka pengen tau kan what next.
Kalo inget ada rencana2 yang kita punya,
pasti jadi semangat.
Hap. Hap. Hap.
Masuk kamar mandi juga semangat.
Semangat 2007. 2008 malah.
Setelah itu juga jadi seger.
Bawaannya pengen nyanyi terus.
Apa aja yang ada dikepala.
Malah suka pas aja gitu lirik yang keluar,
dengan apa yang lagi di pikiran.
Begitu kebetulan. Sering Mirip.
Otak kan emang punya kemampuan tuk tracing back
apa2 yang mirip. Apa pun bentuknya.
Kalo lagi pengen nyanyi, ya lirik yang keluar.
Kalo lagi pengen nulis, jadi deh novel.
Jadi bikin rencana deh.
Ngapain kek. Ngapain dong.
Yang seru2. Yang asik2.
Biar semangat.
Biar seger.
Biar tau mo ngapain.
Yang gak cuman hidup kayak robot.
Day by day sama. Itu2 aja.
Kalo ada yang direncanain kan asik.
Rencana... aku dataaaaang!
Terbaik
Ketika semua sudah direncakan,
semua sudah di tata..
Tiba-tiba sesuatu terjadi,
memporak porandakan apa yang ada.
Manusia memang hanya bisa berencana,
eksekusi akhir tetep Dia yang nentuin.
Sang Sutradara.
Dengan Grand Design-Nya.
Sebagai manusia kita suka bertanya2.
Kenapa. Kenapa. Kenapa.
Gak usah ditanyain,
kalo emang ada dalam Grand Design-Nya,
semua yang gak mungkin menjadi mungkin.
Semua yang ada bisa jadi tidak ada.
Dalam sekejap.
Kita cuma harus menyiapkan diri,
tuk bisa nerima apa pun kondisi,
seperti hal nya kita nerima siang dan malam.
Pasti dateng. Gantian.
Terang dan Gelap.
"Ibu, kenapa ya jalannya seperti sulit?"
"Bukan sulit Nak. Ini memang struktur jalannya."
"Tapi seperti tidak sama dengan jalan yang
dilewatin orang laen. Mereka tampak mudah."
"Belom tentu Anak ku. Itu cuma masalah sudut pandang.
Kamu melihat mereka ok, sementara mungkin melihat
kita lebih ok. Kalau aja kamu ngobrol lebih dalem
sama mereka, bakal tau apa yang sesungguhnya
mereka alamin. Semua orang pasti punya masalah,
cuma bentuknya aja beda2. Makanya Nabi nganjurin
tuk sering2 liat 'ke bawah', biar kamu tau apa
yang terjadi disana, biar kamu banyak bersyukur.
Sesungguhnya orang yang paling baik itu adalah
orang yang banyak bersyukur. Dengan apa pun
kondisi yang dihadapi. Karena kita gak pernah
tau, bisa jadi kondisi ini adalah lebih baik,
dari pada kondisi lain yang bisa terjadi."
Kita memang gak pernah tau,
apa yang kita hadapi ini sesungguhnya gimana.
Tapi yakin aja, kalo apa pun yang terjadi,
pasti yang terbaik tuk pengembangan diri.
Kita lagi ditempa, tuk satu bentuk yang lebih baik.
"Alhamdulillah ada dia. Alhamdulillah dia juga
pengertian. Dia tau gimana harus bersikap."
"Sukurlah."
"Dia datang di saat yang tepat. Semoga tepat
pula jika aku memilihnya, untuk menjadi partner
dalam hidup. Tuk bisa bergandengan tangan menjalani
hidup. Menyelesaikan setiap episode hidup dengan
baik. mengharap ridho-Nya."
"Amin. Semoga. Ibu berdoa untuk setiap langkah mu,
semoga dapet ridho-Nya. Semoga dapet yang terbaik."
semua sudah di tata..
Tiba-tiba sesuatu terjadi,
memporak porandakan apa yang ada.
Manusia memang hanya bisa berencana,
eksekusi akhir tetep Dia yang nentuin.
Sang Sutradara.
Dengan Grand Design-Nya.
Sebagai manusia kita suka bertanya2.
Kenapa. Kenapa. Kenapa.
Gak usah ditanyain,
kalo emang ada dalam Grand Design-Nya,
semua yang gak mungkin menjadi mungkin.
Semua yang ada bisa jadi tidak ada.
Dalam sekejap.
Kita cuma harus menyiapkan diri,
tuk bisa nerima apa pun kondisi,
seperti hal nya kita nerima siang dan malam.
Pasti dateng. Gantian.
Terang dan Gelap.
"Ibu, kenapa ya jalannya seperti sulit?"
"Bukan sulit Nak. Ini memang struktur jalannya."
"Tapi seperti tidak sama dengan jalan yang
dilewatin orang laen. Mereka tampak mudah."
"Belom tentu Anak ku. Itu cuma masalah sudut pandang.
Kamu melihat mereka ok, sementara mungkin melihat
kita lebih ok. Kalau aja kamu ngobrol lebih dalem
sama mereka, bakal tau apa yang sesungguhnya
mereka alamin. Semua orang pasti punya masalah,
cuma bentuknya aja beda2. Makanya Nabi nganjurin
tuk sering2 liat 'ke bawah', biar kamu tau apa
yang terjadi disana, biar kamu banyak bersyukur.
Sesungguhnya orang yang paling baik itu adalah
orang yang banyak bersyukur. Dengan apa pun
kondisi yang dihadapi. Karena kita gak pernah
tau, bisa jadi kondisi ini adalah lebih baik,
dari pada kondisi lain yang bisa terjadi."
Kita memang gak pernah tau,
apa yang kita hadapi ini sesungguhnya gimana.
Tapi yakin aja, kalo apa pun yang terjadi,
pasti yang terbaik tuk pengembangan diri.
Kita lagi ditempa, tuk satu bentuk yang lebih baik.
"Alhamdulillah ada dia. Alhamdulillah dia juga
pengertian. Dia tau gimana harus bersikap."
"Sukurlah."
"Dia datang di saat yang tepat. Semoga tepat
pula jika aku memilihnya, untuk menjadi partner
dalam hidup. Tuk bisa bergandengan tangan menjalani
hidup. Menyelesaikan setiap episode hidup dengan
baik. mengharap ridho-Nya."
"Amin. Semoga. Ibu berdoa untuk setiap langkah mu,
semoga dapet ridho-Nya. Semoga dapet yang terbaik."
Wish me luck
Suddenly everything going badly.
That plan.
This plan.
This things.
That things.
Im just trying to be a good daughter.
Im just trying to be a good sist.
Im just trying to be a good people.
If something happened out of my planned,
im quiet sure it's in His Grand Design.
Just wish me luck so everything will be alright!
That plan.
This plan.
This things.
That things.
Im just trying to be a good daughter.
Im just trying to be a good sist.
Im just trying to be a good people.
If something happened out of my planned,
im quiet sure it's in His Grand Design.
Just wish me luck so everything will be alright!
Sunday, December 16, 2007
Tuesday, December 11, 2007
Kenyamanan
...
"Kalo lo niat pasti bisa jalan sendiri,
gak harus nungguin gue"
"Enggak kok, gue sengaja emang nunggu lo,
biar kita bareng kesananya"
...
Apa iya ya gak niat?
Kenapa ya gak niat?
-tracing back-
...
"Gue tadi kesentil ma omongan lo tuh."
"Yang mana?"
"Itu yang bilang 'kalo aja lo niat pasti
bisa jalan sendiri', inget?"
"Oh iya inget. Trus?"
"Iya. Jadi mikir. Apa iya. Kenapa ya."
"Trus?"
"Kayaknya bener emang karena gak niat.
Gak niatnya karena situasinya. Males
kalo ternyata berujung pada pertanyaan
'yang mengganggu'. Males kalo kudu
ngadepin itu sendiri. Makanya gue
ngajak lo. Dengan asumsi lo berada di
situasi yang sama ma gue"
"Ye. Tau darimana kita ada dalam satu
situasi yang sama?"
"At least gue gak kenal lah ma sebelah
lo itu. Aman lah dikit. Akhir" ini gue
emang menghindari segala situasi,
pertemuan, kondisi yang bisa berujung
pada pertanyaan" yang 'mengganggu itu.
Males aja. Mules kalo denger."
"Tapi kan mereka itu temen" baik lo.
Mereka itu temen" lama lo. Gak seharusnya
lo bersikap begitu. Adepin aja. Paling
juga cuma sebentar. Abis itu lewat.
Gue aja gitu. Masih aman kok kalo maen
ma anak". Mereka gak berisik."
"Gue gak tau ya gimana kalo di tempat lo.
Yang pasti sih di tempat gue dah gak asik.
Males aja. Ya gue nyari tempat yang sekiranya
gue nyaman aja. Yang gak nyaman ya lewatin."
"Ya udah. Lo bikin nyaman diri lo aja.
Tar kalo udah lo telfon gue. Kita jadi
jalan ato enggak. Kabarin gue."
....
Kita emang selalu nyari tempat yang nyaman
tuk bersosialisasi. Tuk hinggap. Tuk berkembang.
Kalo satu tempat dirasa gak asik, apalagi kalo
dah mengganggu, pasti langsung di skip.
Lewatin aja. Gak penting banget.
Kadang emang perlu egois tuk bisa seneng.
Kadang emang perlu mikirin diri sendiri tuk gak mumet.
Kadang emang perlu fokus ke diri aja biar gak bete.
Daripada maksain berada di situasi yang gak nyaman,
mending kabur, nyari tempat sendiri yang nyaman.
Pada saatnya nanti kita bertemu, dengan situasi
yang beda pastinya, mungkin akan lebih enak.
"Kalo lo niat pasti bisa jalan sendiri,
gak harus nungguin gue"
"Enggak kok, gue sengaja emang nunggu lo,
biar kita bareng kesananya"
...
Apa iya ya gak niat?
Kenapa ya gak niat?
-tracing back-
...
"Gue tadi kesentil ma omongan lo tuh."
"Yang mana?"
"Itu yang bilang 'kalo aja lo niat pasti
bisa jalan sendiri', inget?"
"Oh iya inget. Trus?"
"Iya. Jadi mikir. Apa iya. Kenapa ya."
"Trus?"
"Kayaknya bener emang karena gak niat.
Gak niatnya karena situasinya. Males
kalo ternyata berujung pada pertanyaan
'yang mengganggu'. Males kalo kudu
ngadepin itu sendiri. Makanya gue
ngajak lo. Dengan asumsi lo berada di
situasi yang sama ma gue"
"Ye. Tau darimana kita ada dalam satu
situasi yang sama?"
"At least gue gak kenal lah ma sebelah
lo itu. Aman lah dikit. Akhir" ini gue
emang menghindari segala situasi,
pertemuan, kondisi yang bisa berujung
pada pertanyaan" yang 'mengganggu itu.
Males aja. Mules kalo denger."
"Tapi kan mereka itu temen" baik lo.
Mereka itu temen" lama lo. Gak seharusnya
lo bersikap begitu. Adepin aja. Paling
juga cuma sebentar. Abis itu lewat.
Gue aja gitu. Masih aman kok kalo maen
ma anak". Mereka gak berisik."
"Gue gak tau ya gimana kalo di tempat lo.
Yang pasti sih di tempat gue dah gak asik.
Males aja. Ya gue nyari tempat yang sekiranya
gue nyaman aja. Yang gak nyaman ya lewatin."
"Ya udah. Lo bikin nyaman diri lo aja.
Tar kalo udah lo telfon gue. Kita jadi
jalan ato enggak. Kabarin gue."
....
Kita emang selalu nyari tempat yang nyaman
tuk bersosialisasi. Tuk hinggap. Tuk berkembang.
Kalo satu tempat dirasa gak asik, apalagi kalo
dah mengganggu, pasti langsung di skip.
Lewatin aja. Gak penting banget.
Kadang emang perlu egois tuk bisa seneng.
Kadang emang perlu mikirin diri sendiri tuk gak mumet.
Kadang emang perlu fokus ke diri aja biar gak bete.
Daripada maksain berada di situasi yang gak nyaman,
mending kabur, nyari tempat sendiri yang nyaman.
Pada saatnya nanti kita bertemu, dengan situasi
yang beda pastinya, mungkin akan lebih enak.
Subscribe to:
Posts (Atom)