" Anda dapat memiliki apa yang Anda inginkan jika Anda tahu cara
membentuk cetakan hal tersebut di dalam pikiran Anda.
Tidak ada impian yang tidak dapat terwujud jika Anda belajar
menggunakan Daya Cipta bekerja melalui Anda. Metode yang ampuh
bagi seseorang akan ampuh bagi semua orang.
Kunci dari daya ini terletak pada penggunaan apa yang Anda miliki,
sebebas-bebasnya dan sepenuhnya...
hingga membuka saluran Anda lebar-lebar bagi lebih banyak
Daya Cipta untuk mengalir melalui Anda".
(Robert Collier)
Thursday, November 29, 2007
Monday, December 18, 2006
Thursday, November 09, 2006
Surat untuk Ibu
Ibu, maafkan anakmu
Yang tidak bisa memberi seperti yang kau inginkan
Yang tidak bisa menahan sakitnya apa yang dirasa
Yang tidak bisa sabar menunggu keajaiban
Ibu, maafkan anakmu
Yang tidak tau harus berbuat apa
Yang tidak mengerti mengapa ini terjadi
Yang tidak juga paham atas apa yang terjadi
Ibu, maafkan anakmu
Yang terus menghantuimu dengan sikapnya
Yang terus menggelayutimu dengan masalahnya
Yang terus membuat langkahmu terhalang
Ibu, maafkan anakmu
Aku ingin terbang Ibu
Aku ingin berubah
Aku ingin sesuatu yang berbeda
Aku ingin sesuatu yang lain dari yang sekarang
Aku ingin sesuatu yang lebih mengena di hati
Aku ingin sesuatu yang membuatku bersemangat
Ibu, maafkan anakmu
Yang tidak lagi mengerti arti menunggu
Yang tidak lagi mengerti arti pasrah
Ibu, maafkan anakmu
Yang ingin pindah
Yang ingin pergi
Yang ingin berjalan
Yang ingin menjelajah
Ibu, maafkan anakmu
Yang terus mencari
Yang tidak mengerti artinya bersukur
Yang terus ingin maju
Yang terus ingin bergerak
Ibu, maafkan anakmu
Yang tidak ingin berhenti
Yang tidak ingin ada di titik ini
Yang tidak ingin konstan
Yang tidak ingin statis
Ibu, maafkan anakmu
Yang terlalu pembosan ini
Yang terlalu ingin tahu
Yang terlalu ingin dinamis
Yang terlalu terus melaju
Maafkan aku Ibu..
Sungguh maafkan..
Doakan aku Ibu..
Sungguh doakan..
Berkahi aku Ibu..
Sungguh berkahi..
Agar lapang jalanku..
Agar ringan langkahku..
Agar mudah niatku..
Yang tidak bisa memberi seperti yang kau inginkan
Yang tidak bisa menahan sakitnya apa yang dirasa
Yang tidak bisa sabar menunggu keajaiban
Ibu, maafkan anakmu
Yang tidak tau harus berbuat apa
Yang tidak mengerti mengapa ini terjadi
Yang tidak juga paham atas apa yang terjadi
Ibu, maafkan anakmu
Yang terus menghantuimu dengan sikapnya
Yang terus menggelayutimu dengan masalahnya
Yang terus membuat langkahmu terhalang
Ibu, maafkan anakmu
Aku ingin terbang Ibu
Aku ingin berubah
Aku ingin sesuatu yang berbeda
Aku ingin sesuatu yang lain dari yang sekarang
Aku ingin sesuatu yang lebih mengena di hati
Aku ingin sesuatu yang membuatku bersemangat
Ibu, maafkan anakmu
Yang tidak lagi mengerti arti menunggu
Yang tidak lagi mengerti arti pasrah
Ibu, maafkan anakmu
Yang ingin pindah
Yang ingin pergi
Yang ingin berjalan
Yang ingin menjelajah
Ibu, maafkan anakmu
Yang terus mencari
Yang tidak mengerti artinya bersukur
Yang terus ingin maju
Yang terus ingin bergerak
Ibu, maafkan anakmu
Yang tidak ingin berhenti
Yang tidak ingin ada di titik ini
Yang tidak ingin konstan
Yang tidak ingin statis
Ibu, maafkan anakmu
Yang terlalu pembosan ini
Yang terlalu ingin tahu
Yang terlalu ingin dinamis
Yang terlalu terus melaju
Maafkan aku Ibu..
Sungguh maafkan..
Doakan aku Ibu..
Sungguh doakan..
Berkahi aku Ibu..
Sungguh berkahi..
Agar lapang jalanku..
Agar ringan langkahku..
Agar mudah niatku..
Wednesday, October 11, 2006
Terhempas
Hempasan itu begitu keras..
Kuat menghantam hingga sanubari.
Jarum jam terus berdetak
Penanda waktu terus berjalan
Kehidupan kan terus ada
Hingga matahari terbit dari barat
Aku melangkah sendiri
Mengusir sepi
Menikmati hidup
Dengan hikmat
Walau semu batas nikmat
Apalagi hikmat
Tanyakan pada batu karang
Berapa kali dirinya terhempas air laut
Akankah dia tetap di tempatnya
Menunggu hempasan berikutnya
Mungkin juga tidak
Lebih baik melebur bersama air
Agar tidak lagi dirasa
Hempasan yang menyakitkan
Akan kah kau tau
Aku disini sendiri
Menunggu mentari bersinar terang
Ke dalam ruang kelabu
Membuat gelap menjadi terang
Bukan
Bukan maksudku menghakimi
Aku hanya bercerita
Tentang hempasan yang begitu keras
Menghujam sampai ke dasar
Memberi luka yang merongga
Kuat menghantam hingga sanubari.
Jarum jam terus berdetak
Penanda waktu terus berjalan
Kehidupan kan terus ada
Hingga matahari terbit dari barat
Aku melangkah sendiri
Mengusir sepi
Menikmati hidup
Dengan hikmat
Walau semu batas nikmat
Apalagi hikmat
Tanyakan pada batu karang
Berapa kali dirinya terhempas air laut
Akankah dia tetap di tempatnya
Menunggu hempasan berikutnya
Mungkin juga tidak
Lebih baik melebur bersama air
Agar tidak lagi dirasa
Hempasan yang menyakitkan
Akan kah kau tau
Aku disini sendiri
Menunggu mentari bersinar terang
Ke dalam ruang kelabu
Membuat gelap menjadi terang
Bukan
Bukan maksudku menghakimi
Aku hanya bercerita
Tentang hempasan yang begitu keras
Menghujam sampai ke dasar
Memberi luka yang merongga
Tuesday, October 10, 2006
Ngantuk
Ngantuk..
Sejenis senyawa berbahaya dalam tubuh yang tidak dapat dikendalikan.
Ngantuk..
Sebuah sikap tubuh yang dengan tiba-tiba dan tidak dapat direncanakan.
Ngantuk..
Sebuah gaya hidup yang selalu dimiliki setiap manusia normal.
Ngantuk..
Sebuah kebutuhan untuk memberi nutrisi pada tubuh dan jiwa.
Ngantuk..
Sebuah keadaan diluar kontrol yang membawa efek positif dan negatif.
Ngantuk..
Sebuah kondisi untuk merebahkan tubuh di atas bidang datar.
Ngantuk..
Sedang saya alami sekarang ini, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini.
Sejenis senyawa berbahaya dalam tubuh yang tidak dapat dikendalikan.
Ngantuk..
Sebuah sikap tubuh yang dengan tiba-tiba dan tidak dapat direncanakan.
Ngantuk..
Sebuah gaya hidup yang selalu dimiliki setiap manusia normal.
Ngantuk..
Sebuah kebutuhan untuk memberi nutrisi pada tubuh dan jiwa.
Ngantuk..
Sebuah keadaan diluar kontrol yang membawa efek positif dan negatif.
Ngantuk..
Sebuah kondisi untuk merebahkan tubuh di atas bidang datar.
Ngantuk..
Sedang saya alami sekarang ini, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini.
Monday, October 09, 2006
Friday, October 06, 2006
Aku.. Dia.. Dan masa itu.
Datang ku disambut ramah. Oleh keluargamu.
Mama. Papa. Abang. Kamu. Semua hadir.
Kita nikmati hari.
Ruang tamu. Ruang makan. Ruang tivi.
Kamar. Kamar mandi. Kamar belakang.
Halaman depan. Halaman samping. Halaman belakang.
Semua indah. Semua menyapa. Hangat.
Tertawa. Bercerita. Tertawa. Bercerita.
Makan. Tertawa. Minum. Tertawa.
Penuh keceriaan. Penuh keramahan.
Hari itu semua indah.
Hari itu semua menyenangkan.
Hari itu semua berjalan lancar.
Hari itu semua mimpi menjadi nyata.
Ya Alloh.. wujudkan mimpi ku..
Aku.. Dia.. Dan masa itu.
Mama. Papa. Abang. Kamu. Semua hadir.
Kita nikmati hari.
Ruang tamu. Ruang makan. Ruang tivi.
Kamar. Kamar mandi. Kamar belakang.
Halaman depan. Halaman samping. Halaman belakang.
Semua indah. Semua menyapa. Hangat.
Tertawa. Bercerita. Tertawa. Bercerita.
Makan. Tertawa. Minum. Tertawa.
Penuh keceriaan. Penuh keramahan.
Hari itu semua indah.
Hari itu semua menyenangkan.
Hari itu semua berjalan lancar.
Hari itu semua mimpi menjadi nyata.
Ya Alloh.. wujudkan mimpi ku..
Aku.. Dia.. Dan masa itu.
Thursday, October 05, 2006
Banyak mau
"Jadi orang banyak maunya banget sih. Heran."
"Biarin. Emang salah kalo kita kepengen sesuatu?"
"Gue gak bilang salah. Tapi capek aja dengernya.
Sebentar bilang mo ganti hape. Sebentar bilang mo beli kamera.
Sebentar lagi bilang mo beli motor. Sebentar lagi bilang mo beli mobil."
"Hehehe.. Belom lagi ditambah gue bilang mo kuliah."
"Iya, itu juga. Tuh, banyak kan maunya?.. Jadi orang kok banyak maunya."
"Kalo gak banyak maunya, bukan gue namanya. Hehehe.."
Sepenggal obrolan singkat. Tapi memang begitu adanya.
Namanya manusia pasti kan banyak maunya.
Tergantung masing-masing orangnya, akan gimana dengan kemauannya itu.
Nah gue, termasuk orang yang suka keukeuh ma apa yang gue mau.
Dah gitu banyak lagi maunya.
Gak cuma satu. Ato dua. Melainkan banyak. keukeuh mode on.
Sampe detik ini gue belom menikah juga katanya karena banyak maunya.
Weh. Rasanya enggak deh kalo itu.
Karena belom ketemu yang pas aja kali.
Tapi banyak orang bilang alasan gue belom menikah karena itu.
Hi you guys, gak usah sok tau kalo belom kenal gue.
Tiap orang kan pasti punya kriteria sendiri untuk pasangan hidupnya.
Begitu juga gue. Ada beberapa kriteria primer.
Dan ada beberapa kriteria sekunder juga.
Nah, kalo sampe detik ini gue memilih untuk tetap sendiri
ya karena belom ketemu ama yang gue inginkan itu.
Tapi bener, itu standar biasa aja kok. Gak muluk-muluk.
Standar cewek kebanyakan. Standar manusia biasa aja.
Dan kriteria standar untuk seorang suami.
Semoga sih dalam waktu dekat segera ketemu yang pas.
Biar predikat perempuan-banyak-maunya tidak lagi menempel.
Hehehehe...
"Biarin. Emang salah kalo kita kepengen sesuatu?"
"Gue gak bilang salah. Tapi capek aja dengernya.
Sebentar bilang mo ganti hape. Sebentar bilang mo beli kamera.
Sebentar lagi bilang mo beli motor. Sebentar lagi bilang mo beli mobil."
"Hehehe.. Belom lagi ditambah gue bilang mo kuliah."
"Iya, itu juga. Tuh, banyak kan maunya?.. Jadi orang kok banyak maunya."
"Kalo gak banyak maunya, bukan gue namanya. Hehehe.."
Sepenggal obrolan singkat. Tapi memang begitu adanya.
Namanya manusia pasti kan banyak maunya.
Tergantung masing-masing orangnya, akan gimana dengan kemauannya itu.
Nah gue, termasuk orang yang suka keukeuh ma apa yang gue mau.
Dah gitu banyak lagi maunya.
Gak cuma satu. Ato dua. Melainkan banyak. keukeuh mode on.
Sampe detik ini gue belom menikah juga katanya karena banyak maunya.
Weh. Rasanya enggak deh kalo itu.
Karena belom ketemu yang pas aja kali.
Tapi banyak orang bilang alasan gue belom menikah karena itu.
Hi you guys, gak usah sok tau kalo belom kenal gue.
Tiap orang kan pasti punya kriteria sendiri untuk pasangan hidupnya.
Begitu juga gue. Ada beberapa kriteria primer.
Dan ada beberapa kriteria sekunder juga.
Nah, kalo sampe detik ini gue memilih untuk tetap sendiri
ya karena belom ketemu ama yang gue inginkan itu.
Tapi bener, itu standar biasa aja kok. Gak muluk-muluk.
Standar cewek kebanyakan. Standar manusia biasa aja.
Dan kriteria standar untuk seorang suami.
Semoga sih dalam waktu dekat segera ketemu yang pas.
Biar predikat perempuan-banyak-maunya tidak lagi menempel.
Hehehehe...
Wednesday, October 04, 2006
Bersukur
"Banyak orang terpenjara oleh pekerjaannya ya mbak?.."
Diana, sepupuku, tiba2 mengucapkan itu.
"Kenapa kok lo tiba2 ngomong begitu?.." balas ku.
"Itu beberapa teman ku baru aja telfon, curhat, tentang pekerjaan.
Dan semua bilang kalo gak cocok, mo resign, bete, dan sebagainya.
Tapi mereka gak bisa begitu aja keluar, karena mereka masih butuh
gaji dari pekerjaan nya itu. Kamu kan juga gitu mbak."
Yap, begitulah sepenggal obrolan kita.
Dan memang yang terjadi demikian, banyak orang terpenjara.
Tapi tidak dalam sel, tidak dalam ruang tahanan.
Melainkan di sebuah ruang yang disebut kantor. Pekerjaan.
Yang dilakoni dari hari ke hari.
Bukan bermaksud tidak bersukur dengan apa yang sudah didapat.
Bukan juga menafikkan apa yang sudah kantor berikan ke aku.
Tapi memang sangat tidak menyenangkan apabila kita harus
mengerjakan pekerjaan yang tidak kita sukai. Not in my shoes.
Untuk sebagian orang mungkin hal itu tidak jadi masalah.
Bukan hal yang sulit untuk dapat adaptasi di tempat baru.
Bukan hal yang sulit juga adaptasi di pekerjaan.
Walopun pekerjaan itu tidak sesuai minat.
Walopun pekerjaan itu tidak sesuai kehendak hati.
Tapi untuk sebagian lain, hal ini jadi masalah. Big trouble.
Namun juga tidak boleh gegabah.
Harus diingat juga niat awal bekerja itu untuk apa.
Hanya untuk menyalurkan energi kah?..
Atau untuk menyalurkan bakat kah?..
Atau untuk mengakomodir minat kah?..
Atau sudah menjadi kewajiban?..
Karena memang kita membutuhkan uang dari gaji yang didapat.
Nah, akan lebih menyenangkan apabila point diatas semua terpenuhi.
Akan lebih menyenangkan dalam menjalaninya.
Tapi harus diingat, di dunia ini seringkali apa yang kita inginkan
belum tentu bisa dengan mudah kita dapatkan.
Jadi, perlu kebesaran hati untuk dapat berdamai dengan situasi yang ada.
Agar tidak lagi kesakitan yang didapat.
Agar dapat dengan tenang dan bijak menjalankan hari.
Agar dapat sedikit demi sedikit mendapat yang diinginkan.
Agar dapat bersukur.
Sesungguhnya sebutir debu terbang pun atas kehendak-Nya.
Diana, sepupuku, tiba2 mengucapkan itu.
"Kenapa kok lo tiba2 ngomong begitu?.." balas ku.
"Itu beberapa teman ku baru aja telfon, curhat, tentang pekerjaan.
Dan semua bilang kalo gak cocok, mo resign, bete, dan sebagainya.
Tapi mereka gak bisa begitu aja keluar, karena mereka masih butuh
gaji dari pekerjaan nya itu. Kamu kan juga gitu mbak."
Yap, begitulah sepenggal obrolan kita.
Dan memang yang terjadi demikian, banyak orang terpenjara.
Tapi tidak dalam sel, tidak dalam ruang tahanan.
Melainkan di sebuah ruang yang disebut kantor. Pekerjaan.
Yang dilakoni dari hari ke hari.
Bukan bermaksud tidak bersukur dengan apa yang sudah didapat.
Bukan juga menafikkan apa yang sudah kantor berikan ke aku.
Tapi memang sangat tidak menyenangkan apabila kita harus
mengerjakan pekerjaan yang tidak kita sukai. Not in my shoes.
Untuk sebagian orang mungkin hal itu tidak jadi masalah.
Bukan hal yang sulit untuk dapat adaptasi di tempat baru.
Bukan hal yang sulit juga adaptasi di pekerjaan.
Walopun pekerjaan itu tidak sesuai minat.
Walopun pekerjaan itu tidak sesuai kehendak hati.
Tapi untuk sebagian lain, hal ini jadi masalah. Big trouble.
Namun juga tidak boleh gegabah.
Harus diingat juga niat awal bekerja itu untuk apa.
Hanya untuk menyalurkan energi kah?..
Atau untuk menyalurkan bakat kah?..
Atau untuk mengakomodir minat kah?..
Atau sudah menjadi kewajiban?..
Karena memang kita membutuhkan uang dari gaji yang didapat.
Nah, akan lebih menyenangkan apabila point diatas semua terpenuhi.
Akan lebih menyenangkan dalam menjalaninya.
Tapi harus diingat, di dunia ini seringkali apa yang kita inginkan
belum tentu bisa dengan mudah kita dapatkan.
Jadi, perlu kebesaran hati untuk dapat berdamai dengan situasi yang ada.
Agar tidak lagi kesakitan yang didapat.
Agar dapat dengan tenang dan bijak menjalankan hari.
Agar dapat sedikit demi sedikit mendapat yang diinginkan.
Agar dapat bersukur.
Sesungguhnya sebutir debu terbang pun atas kehendak-Nya.
Monday, June 12, 2006
Empat..
Lagi ketimbun kerjaan kantor yang gak tau kapan beresnya ini
(this job is just like "never ending project") tiba2 iseng aja
blogwalking ke tempat Bunda ini, eh ternyata dapet lemparan..
Mungkin doi tau gue dah gak pernah buka2 lagi blog ini!hehe..
Sebenernya sih gue gak terlalu suka liat angka 4, bentuknya
seperti kurang alus! Lebih suka liat angka 8 ato 10. Genap.
Alus. Lengkap. Asik deh liatnya.
Tapi berhubung dikasinya 4, ya udah, mari kita liat apa yang
bisa di bongkar dengan angka ini.
Empat Kerjaan.
Sejak lulus kuliah, baru kerja di dua tempat aja. Pertama di
Jl. Pramuka tempat kursus bahasa itu, dua tahun gue tahan
disana. Trus mencoba lompat lebih tinggi ke tempat sekarang.
Dah jalan 4 tahun di Jl. Palmerah Selatan ini. Bukan tidak
mungkin lompat lagi ke tempat yang lebih tinggi. Tapi kalo
kerja yang gak dibayar sih banyak, dari mulai jadi Lurah
Plasa Semanggi, jadi Pengukur Jalan, jadi Kuncen tempat
jual Cappucino enak, jadi Pembaca setia blog2.. banyak lagi
deh macemnya.
Empat Tempat Tinggal.
Lahir dan besar di Priuk. Kuliah di Bandung. Liburan ke
tempat Bonyok berasal, yaitu Jember. Pengennya sih ke
sini nih, nengokin Tukang kue! :P
Empat film yang dah bosen di tonton.
LOTR dengan Mr. Aragorn nu yahud tea. Whisper gajah
kecil. Dora the explorer. Finding Nemo.
(Waks! Ternyata ponakan gue itu sudah menyita waktu
nonton film gue bener-bener.. hehe..)
Empat TV Show favorit.
Infotainment. Acara di O-Channel kala menjelang tidur
malem, jam 10 an ke atas. Oprah di hari Minggu. F-TV
Arisan tiap Senen - Selasa malem.
Empat makanan favorit.
Kerupuk. Keripik. Something crispy. Something sweet.
Gak terlalu maniak makanan sih. Tapi entah kenapa
berat badan gak pernah ada di angka normal! :))
Empat situs favorit.
Blog ini. Blog temen2 deket. Yahoo. Google.
Empat target berikut.
Ratna
Priti
Lisa
Uwi
Ayo temans.. selesaikan PR kalian..
(this job is just like "never ending project") tiba2 iseng aja
blogwalking ke tempat Bunda ini, eh ternyata dapet lemparan..
Mungkin doi tau gue dah gak pernah buka2 lagi blog ini!hehe..
Sebenernya sih gue gak terlalu suka liat angka 4, bentuknya
seperti kurang alus! Lebih suka liat angka 8 ato 10. Genap.
Alus. Lengkap. Asik deh liatnya.
Tapi berhubung dikasinya 4, ya udah, mari kita liat apa yang
bisa di bongkar dengan angka ini.
Empat Kerjaan.
Sejak lulus kuliah, baru kerja di dua tempat aja. Pertama di
Jl. Pramuka tempat kursus bahasa itu, dua tahun gue tahan
disana. Trus mencoba lompat lebih tinggi ke tempat sekarang.
Dah jalan 4 tahun di Jl. Palmerah Selatan ini. Bukan tidak
mungkin lompat lagi ke tempat yang lebih tinggi. Tapi kalo
kerja yang gak dibayar sih banyak, dari mulai jadi Lurah
Plasa Semanggi, jadi Pengukur Jalan, jadi Kuncen tempat
jual Cappucino enak, jadi Pembaca setia blog2.. banyak lagi
deh macemnya.
Empat Tempat Tinggal.
Lahir dan besar di Priuk. Kuliah di Bandung. Liburan ke
tempat Bonyok berasal, yaitu Jember. Pengennya sih ke
sini nih, nengokin Tukang kue! :P
Empat film yang dah bosen di tonton.
LOTR dengan Mr. Aragorn nu yahud tea. Whisper gajah
kecil. Dora the explorer. Finding Nemo.
(Waks! Ternyata ponakan gue itu sudah menyita waktu
nonton film gue bener-bener.. hehe..)
Empat TV Show favorit.
Infotainment. Acara di O-Channel kala menjelang tidur
malem, jam 10 an ke atas. Oprah di hari Minggu. F-TV
Arisan tiap Senen - Selasa malem.
Empat makanan favorit.
Kerupuk. Keripik. Something crispy. Something sweet.
Gak terlalu maniak makanan sih. Tapi entah kenapa
berat badan gak pernah ada di angka normal! :))
Empat situs favorit.
Blog ini. Blog temen2 deket. Yahoo. Google.
Empat target berikut.
Ratna
Priti
Lisa
Uwi
Ayo temans.. selesaikan PR kalian..
Thursday, May 18, 2006
Wow!
Wow!
Udah lama banget gak gue tengok nih blog..
Boro2 ngisi.. nengok aja gak pernah!hihihi..
Biasalah.. syndrom malas kembali hadir.
Lagian berasa nih blog dah basi,
Gak asik lagi buat diliat,
Apalagi ditulisin.
Padahal buanyak banget hal terjadi,
Banyak banget yang bisa ditulis,
Tapi itulah.. gak asik buat ditulis.
Ini ajah kepikiran buat nengok en ngisi karena Iseng..
Dah masuk jam kerja.. tapi gak mood mo kerja.
Jadi deh gini..
Be right back deh..
Mo kerja dulu!
*_*
Udah lama banget gak gue tengok nih blog..
Boro2 ngisi.. nengok aja gak pernah!hihihi..
Biasalah.. syndrom malas kembali hadir.
Lagian berasa nih blog dah basi,
Gak asik lagi buat diliat,
Apalagi ditulisin.
Padahal buanyak banget hal terjadi,
Banyak banget yang bisa ditulis,
Tapi itulah.. gak asik buat ditulis.
Ini ajah kepikiran buat nengok en ngisi karena Iseng..
Dah masuk jam kerja.. tapi gak mood mo kerja.
Jadi deh gini..
Be right back deh..
Mo kerja dulu!
*_*
Friday, March 10, 2006
Bacaan bagus
Hari ini gue nemu bacaan bagus.. bagus banget!
Bacanya gak mau berhenti.. terus.. terus.. dan terus..
Kalo gak inget sekarang gue ada di kantor pasti
gak akan berhenti ngebacanya.. asik banget sih!
Neng ini bilang "pantes lah bagus.. dia kan pengarang besar".
Hihihi.. iya sih.. penulis bacaan saya ini emang pengarang
besar.. tapi gue juga besar kok.. besar badan maksudnya!! :))
Tapi emang asik banget bacanya..
Kayak baca kumpulan cerpen ato novel aja gituh..
Mengalir indah.. halus.. bahasanya enak..
Bikin orang yang baca gak mau berhenti deh.
Mbak.. jadi pengen kenal dengan mu deh.. suerI
Bacanya gak mau berhenti.. terus.. terus.. dan terus..
Kalo gak inget sekarang gue ada di kantor pasti
gak akan berhenti ngebacanya.. asik banget sih!
Neng ini bilang "pantes lah bagus.. dia kan pengarang besar".
Hihihi.. iya sih.. penulis bacaan saya ini emang pengarang
besar.. tapi gue juga besar kok.. besar badan maksudnya!! :))
Tapi emang asik banget bacanya..
Kayak baca kumpulan cerpen ato novel aja gituh..
Mengalir indah.. halus.. bahasanya enak..
Bikin orang yang baca gak mau berhenti deh.
Mbak.. jadi pengen kenal dengan mu deh.. suerI
Thursday, March 02, 2006
Mimpi yukk..
Lagi bengong sambil mikirin ngeliatin Economist
di meja gue yang numpuk, tau-tau ditimpuk ama
Ibu yang satu ini. Dia mau denger apa mimpi gue
sekarang, ampe betah tinggal di kota yang macet
gila-gilaan ini..
Tau aja kalo gue seneng ngayal, seneng mimpi,
makanya seneng juga sih pas dilempar ini..
Sapa tau dibantuin doa ama yang baca biar
mimpi gue ini kesampean. Nih dia mimpinya :
1. Pengen pindah kerja sesuai hobi.
Mo tau hobi gue apa?..
Setelah gue nanya2, nyatet2, nginget2 semua
kejadian selama ini.. bisa diambil kesimpulan
kalo hobi gue ternyata Cuap - Cuap!xixixi..
Apapun bentuk cuap-cuapnya, apa pun medianya,
apapun bahasannya.. gue suka.
Makdarit gue paling suka ngumpulin temen2
tuk 'nangkring' bareng di suatu tempat kalo
lagi waktu luang, salah satunya mungkin
tuk menyalurkan hobi gue itu! :))
Thanks banget buat semua sahabat, temans,
rekans yang udah nemenin gue nangkring..
Jadi penyiar radio seru juga tuh..
Ato jadi tukang obat?.. :))
2. Pengen bisa tinggal di luar negeri, minimal
setahun ato dua tahun lah.. sukur2 kalo bisa
sambil sekolah lagi. Secara kemaren ini gue
ngerasa gak niat banget sekolah. Jujur itu
cuma pengen nyenengin bokap gue aja.
Gue pengen tinggal di luar negeri sambil
sekolah yang emang gue niat bener2 dari
hati gue.. gak lagi karena orang lain.
Kenapa kudu ke luar negeri?.. Pengen aja!
Pengen ngerasain gimana sih tinggal di
negara orang. Pengen ngerasain salju.
Pengen ngerasain maen ama orang2 bule.
Pengen ngerasain maen ama orang2 dari
negara yang beda. Pengen bisa cas cis cus
ngobrol pake bahasa orang. Yaa itulah..
pengen ajah ngerasain tinggal di luar negeri..
3. Pengen jadi orang kaya, ato sukur2 bisa
dapet suami kaya! :))
Kenapa?.. Karena gue pengen beli tanah
yang luasss banget, trus gue bangun panti
asuhan khusus balita, sekolah dari play grup
ampe SMA, dan rumah sakit. Semua itu gue
sediain untuk orang2 tidak mampu dan balita2
yang tidak diinginkan orang tuanya.
Karena gue paling gak suka kalo ada orang tua
yang nyia2in bayi yang udah mereka lahirin.
Banyak yang pengen punya anak tapi gak dikasi2,
eh mereka dah dikasi malah gitu kelakuannya.
Sekolah dan rumah sakit itu yaa untuk memfasilitasi
panti asuhan tadi. Jadi gue gak susah lagi kalo mo
nyekolahin mereka, gitu juga kalo mereka lagi
gak sehat en butuh dokter, tinggal ke sebelah.
3. Gue pengen bisa naek haji bareng Bonyok,
bareng kakak2 en adek gue, bareng ponakan2,
bareng pembokat2, bareng sahabat2 gue,
bareng keluarga besar gue laennya.
Jadi yang udah pernah naek haji bisa ngasi tauin
kita2 yang belom pernah. Cara2nya, trik2nya dan
tempat2 mana ajah yang asik buat berdoa.
Sapa tau bisa masuk sorga barengan kan asik
banget tuh..
4. Gue pengen sediain keperluan sandang, pangan
en papa buat Bonyok gue. Jadi mereka bisa hidup
en nikmatin hari tua dengan aman, nyaman, tentram
en sejahtera lahir batin!
karena emang cita2 gue dari dulu itu bisa nyenengin
Bonyok, bisa ngebales semua yang udah mereka kasi
ke gue selama ini, tapi pasti gak bisa sih kebales imbang.
Gila ajah! Gak keitung deh berapa banyak duit, tenaga,
pikiran dan hati yang mereka keluarin buat gue.
Gak lah, gak akan bisa gue balesnya. Tapi minimal gue
akan selalu berusaha untuk itu.
5. Pengen punya Mall yang asik. Yang ada musholla
nyamannya di lokasi yang strategis, biar gampang
kalo pengunjung nyari. Gak diparkiran kayak sekarang
banyak ada. Gak bau. Tersedia banyak sarung en mukena
yang wangi2 tuk dipake pengunjung.
Di mall itu juga nanti gak usah ada makanan ato minuman
yang gak halal, semua yang tersedia en di jual itu halal.
Jadi gak usah nanya2 lagi kalo mo makan ato minum
tentang kehalalannya. Tinggal lep.. tinggal lep..! :P
Barang2 yang dijual juga berkualitas bagus tapi murah
meriah harganya. Gimana cara tuk itu?.. kalo perlu
gue bikin perusahaan tekstil sendiri tuk pengadaannya.
Pokoknya tuk pengunjung yang mau dateng ke mall gue
itu gak harus mikir kudu bawa uang banyak. Jadi semua
orang dari segala lapisan bisa masuk dengan tenang tanpa
ngerasa minder ato takut gak bisa kebeli. Semua dilayani.
Semua dipersilahkan untuk mampir. Tidak hanya untuk
belanja tapi juga untuk sekedar jalan2.
Duh.. cuma lima ya yang diminta?..
Masih banyak nih mimpi2 di otak gue.
Ayo Lia tanggung jawab!!
Gara2 timpukan lo gue gak bisa berhentiin mimpi
di otak nih.. hiks hiks.. :((
Sekarang gue lempar lagi ah.. pengen tau mimpi2
mereka itu apa yaaa.. ayo ratna, jupri, priti, lisa calon dokter,
ama aas deh (still being Ghost? :P)..
Ayo dong bagi mimpi kalian...
di meja gue yang numpuk, tau-tau ditimpuk ama
Ibu yang satu ini. Dia mau denger apa mimpi gue
sekarang, ampe betah tinggal di kota yang macet
gila-gilaan ini..
Tau aja kalo gue seneng ngayal, seneng mimpi,
makanya seneng juga sih pas dilempar ini..
Sapa tau dibantuin doa ama yang baca biar
mimpi gue ini kesampean. Nih dia mimpinya :
1. Pengen pindah kerja sesuai hobi.
Mo tau hobi gue apa?..
Setelah gue nanya2, nyatet2, nginget2 semua
kejadian selama ini.. bisa diambil kesimpulan
kalo hobi gue ternyata Cuap - Cuap!xixixi..
Apapun bentuk cuap-cuapnya, apa pun medianya,
apapun bahasannya.. gue suka.
Makdarit gue paling suka ngumpulin temen2
tuk 'nangkring' bareng di suatu tempat kalo
lagi waktu luang, salah satunya mungkin
tuk menyalurkan hobi gue itu! :))
Thanks banget buat semua sahabat, temans,
rekans yang udah nemenin gue nangkring..
Jadi penyiar radio seru juga tuh..
Ato jadi tukang obat?.. :))
2. Pengen bisa tinggal di luar negeri, minimal
setahun ato dua tahun lah.. sukur2 kalo bisa
sambil sekolah lagi. Secara kemaren ini gue
ngerasa gak niat banget sekolah. Jujur itu
cuma pengen nyenengin bokap gue aja.
Gue pengen tinggal di luar negeri sambil
sekolah yang emang gue niat bener2 dari
hati gue.. gak lagi karena orang lain.
Kenapa kudu ke luar negeri?.. Pengen aja!
Pengen ngerasain gimana sih tinggal di
negara orang. Pengen ngerasain salju.
Pengen ngerasain maen ama orang2 bule.
Pengen ngerasain maen ama orang2 dari
negara yang beda. Pengen bisa cas cis cus
ngobrol pake bahasa orang. Yaa itulah..
pengen ajah ngerasain tinggal di luar negeri..
3. Pengen jadi orang kaya, ato sukur2 bisa
dapet suami kaya! :))
Kenapa?.. Karena gue pengen beli tanah
yang luasss banget, trus gue bangun panti
asuhan khusus balita, sekolah dari play grup
ampe SMA, dan rumah sakit. Semua itu gue
sediain untuk orang2 tidak mampu dan balita2
yang tidak diinginkan orang tuanya.
Karena gue paling gak suka kalo ada orang tua
yang nyia2in bayi yang udah mereka lahirin.
Banyak yang pengen punya anak tapi gak dikasi2,
eh mereka dah dikasi malah gitu kelakuannya.
Sekolah dan rumah sakit itu yaa untuk memfasilitasi
panti asuhan tadi. Jadi gue gak susah lagi kalo mo
nyekolahin mereka, gitu juga kalo mereka lagi
gak sehat en butuh dokter, tinggal ke sebelah.
3. Gue pengen bisa naek haji bareng Bonyok,
bareng kakak2 en adek gue, bareng ponakan2,
bareng pembokat2, bareng sahabat2 gue,
bareng keluarga besar gue laennya.
Jadi yang udah pernah naek haji bisa ngasi tauin
kita2 yang belom pernah. Cara2nya, trik2nya dan
tempat2 mana ajah yang asik buat berdoa.
Sapa tau bisa masuk sorga barengan kan asik
banget tuh..
4. Gue pengen sediain keperluan sandang, pangan
en papa buat Bonyok gue. Jadi mereka bisa hidup
en nikmatin hari tua dengan aman, nyaman, tentram
en sejahtera lahir batin!
karena emang cita2 gue dari dulu itu bisa nyenengin
Bonyok, bisa ngebales semua yang udah mereka kasi
ke gue selama ini, tapi pasti gak bisa sih kebales imbang.
Gila ajah! Gak keitung deh berapa banyak duit, tenaga,
pikiran dan hati yang mereka keluarin buat gue.
Gak lah, gak akan bisa gue balesnya. Tapi minimal gue
akan selalu berusaha untuk itu.
5. Pengen punya Mall yang asik. Yang ada musholla
nyamannya di lokasi yang strategis, biar gampang
kalo pengunjung nyari. Gak diparkiran kayak sekarang
banyak ada. Gak bau. Tersedia banyak sarung en mukena
yang wangi2 tuk dipake pengunjung.
Di mall itu juga nanti gak usah ada makanan ato minuman
yang gak halal, semua yang tersedia en di jual itu halal.
Jadi gak usah nanya2 lagi kalo mo makan ato minum
tentang kehalalannya. Tinggal lep.. tinggal lep..! :P
Barang2 yang dijual juga berkualitas bagus tapi murah
meriah harganya. Gimana cara tuk itu?.. kalo perlu
gue bikin perusahaan tekstil sendiri tuk pengadaannya.
Pokoknya tuk pengunjung yang mau dateng ke mall gue
itu gak harus mikir kudu bawa uang banyak. Jadi semua
orang dari segala lapisan bisa masuk dengan tenang tanpa
ngerasa minder ato takut gak bisa kebeli. Semua dilayani.
Semua dipersilahkan untuk mampir. Tidak hanya untuk
belanja tapi juga untuk sekedar jalan2.
Duh.. cuma lima ya yang diminta?..
Masih banyak nih mimpi2 di otak gue.
Ayo Lia tanggung jawab!!
Gara2 timpukan lo gue gak bisa berhentiin mimpi
di otak nih.. hiks hiks.. :((
Sekarang gue lempar lagi ah.. pengen tau mimpi2
mereka itu apa yaaa.. ayo ratna, jupri, priti, lisa calon dokter,
ama aas deh (still being Ghost? :P)..
Ayo dong bagi mimpi kalian...
Thursday, February 23, 2006
Kerja sesuai hobi..
Salah satu mimpi gue adalah bisa bekerja sesuai hobi.
Kemaren sempet baca sebuah tabloid.
Ada selebriti suami istri yang ngerasa nyaman
ma hidup mereka sekarang karena bisa bekerja
sesuai hobi masing-masing.
Si suami yang punya hobi nyanyi bisa jadi penyanyi.
Si istri yang punya hobi nulis en nyanyi bisa jadi
penulis dan penyanyi sekaligus.
Mereka bekerja dengan penuh semangat,
penuh cinta, penuh penghayatan...
Karena mereka ngerjain apa yang emang mereka suka.
Ada juga seorang temen yang punya cita2
kerja sebagai teks editor untuk artikel jalan-jalan.
Karena doi ini emang hobi banget beredar ke daerah.
Sekarang dia dapet kesempatan dan dengan lantangnya
dia bilang "kerjaan itu gue banget ya!!"
Gue yakin dia bakal enjoy banget kalo kerja disitu.
Dia bakal nikmatin, dia bakal semangat tiap hari,
dia bakal ngerjain semua dengan penuh cinta..
Karena emang dia suka banget kerjaan itu.
Seorang teman juga yang menjadi Guru.
Kalo dibanding gajinya ama pegawai swasta jauh bedanya.
Kerjanya juga gak ringan, kudu belajar terus.
Tapi dia enjoy, dia nikmatin, dia semangat ngerjainnya.
Karena cita-cita dia dari dulu emang itu.. Guru!!
Banyak lagi deh contohnya..
Giliran gue kapan ya?..
Kerja sesuai hobi!!
Kemaren sempet baca sebuah tabloid.
Ada selebriti suami istri yang ngerasa nyaman
ma hidup mereka sekarang karena bisa bekerja
sesuai hobi masing-masing.
Si suami yang punya hobi nyanyi bisa jadi penyanyi.
Si istri yang punya hobi nulis en nyanyi bisa jadi
penulis dan penyanyi sekaligus.
Mereka bekerja dengan penuh semangat,
penuh cinta, penuh penghayatan...
Karena mereka ngerjain apa yang emang mereka suka.
Ada juga seorang temen yang punya cita2
kerja sebagai teks editor untuk artikel jalan-jalan.
Karena doi ini emang hobi banget beredar ke daerah.
Sekarang dia dapet kesempatan dan dengan lantangnya
dia bilang "kerjaan itu gue banget ya!!"
Gue yakin dia bakal enjoy banget kalo kerja disitu.
Dia bakal nikmatin, dia bakal semangat tiap hari,
dia bakal ngerjain semua dengan penuh cinta..
Karena emang dia suka banget kerjaan itu.
Seorang teman juga yang menjadi Guru.
Kalo dibanding gajinya ama pegawai swasta jauh bedanya.
Kerjanya juga gak ringan, kudu belajar terus.
Tapi dia enjoy, dia nikmatin, dia semangat ngerjainnya.
Karena cita-cita dia dari dulu emang itu.. Guru!!
Banyak lagi deh contohnya..
Giliran gue kapan ya?..
Kerja sesuai hobi!!
Jreng.. Jreng..
Beberapa hari lalu gue abis pelatihan..
Lupa judul tepatnya apa tuh pelatihan..
Something about mind set of being succes lah..
Banyak hal gue dapet disitu..
Mirip2 kayak seminar Amway sih.. full of spirit!!
Yang lebih ngenakin lagi, gue ikutan pelatihan itu
bareng ama temen2 yang segelombang..
hey yo jeng na.. pritwil.. pria rusun!!
Celetukan mereka2 yang spektakuler itu lho
yang bikin pelatihan gak pernah dihinggapi rasa kantuk..
Dan dari acara itu juga gue jadi tau,
bahwa deep down inside my heart...
masih ada luka yang belum sembuh!
Itu ketauan pas di satu sesi kita diminta
tuk bayangin orang yang paling gue benci.
jreng jreng.. keluarlah sosok orang itu!
Gak sehat.
Norak.
Kampungan.
Bego.
Bodoh.
Menyakiti diri sendiri.
Itu ucapan spontan temen waktu gue ceritain.
Emang gue harus harus harus menyembuhkan luka itu.
Lupa judul tepatnya apa tuh pelatihan..
Something about mind set of being succes lah..
Banyak hal gue dapet disitu..
Mirip2 kayak seminar Amway sih.. full of spirit!!
Yang lebih ngenakin lagi, gue ikutan pelatihan itu
bareng ama temen2 yang segelombang..
hey yo jeng na.. pritwil.. pria rusun!!
Celetukan mereka2 yang spektakuler itu lho
yang bikin pelatihan gak pernah dihinggapi rasa kantuk..
Dan dari acara itu juga gue jadi tau,
bahwa deep down inside my heart...
masih ada luka yang belum sembuh!
Itu ketauan pas di satu sesi kita diminta
tuk bayangin orang yang paling gue benci.
jreng jreng.. keluarlah sosok orang itu!
Gak sehat.
Norak.
Kampungan.
Bego.
Bodoh.
Menyakiti diri sendiri.
Itu ucapan spontan temen waktu gue ceritain.
Emang gue harus harus harus menyembuhkan luka itu.
Wednesday, February 01, 2006
Wednesday, December 28, 2005
Biasa..
Nothing special.. Biasa.
Yeah right.. setelah 'kejadian kemaren' bisa biasa,
jadi keterusan semuanya gak dirasain pake hati.
Lempeung wee..
Ada kalanya kita makan gak dirasain,
bisa karena emang lagi gak enak badan..
bisa karena emang lagi gak punya waktu tuk ngerasa..
bisa karena emang gak ada lagi makanan laen,
tapi perut dah berontak minta diisi..
jadi yaa gitu, gak usah dirasa, telen aja!
Gitu juga hari-hari gue sekarang, gak dirasa..
pagi bentar di rumah, seharian ada di tempat yang gaji gue,
pulang ke rumah, tidurr.. besoknya gitu lagi.
terus en terus en terus en terus..
gak usah tanya sampe kapan, gak tau juga kapan end-up-nya..
gak usah ditanya, gak usah dirasa, telen aja!
BIASA dah jadi bagian dari hidup gue deh sekarang..
Yeah right.. setelah 'kejadian kemaren' bisa biasa,
jadi keterusan semuanya gak dirasain pake hati.
Lempeung wee..
Ada kalanya kita makan gak dirasain,
bisa karena emang lagi gak enak badan..
bisa karena emang lagi gak punya waktu tuk ngerasa..
bisa karena emang gak ada lagi makanan laen,
tapi perut dah berontak minta diisi..
jadi yaa gitu, gak usah dirasa, telen aja!
Gitu juga hari-hari gue sekarang, gak dirasa..
pagi bentar di rumah, seharian ada di tempat yang gaji gue,
pulang ke rumah, tidurr.. besoknya gitu lagi.
terus en terus en terus en terus..
gak usah tanya sampe kapan, gak tau juga kapan end-up-nya..
gak usah ditanya, gak usah dirasa, telen aja!
BIASA dah jadi bagian dari hidup gue deh sekarang..
Tuesday, December 06, 2005
Biasa
"Ibu, tolong kau pegang tangan ini, dingin sekali rasanya."
"Iya nak, dingin sekali tanganmu. Apa kau sakit?"
"Entahlah ibu. Rasanya sih enggak."
"Tapi kenapa tanganmu dingin nak?"
"Entahlah."
"Apa dadamu berdebar?"
"Sepertinya iya. Lebih cepat detakannya ku rasa."
"Apa yang kau rasa nak?"
"Entahlah ibu. Aku hanya merasa tidak nyaman."
"Adakah yang kau rasakan sakit dibadanmu nak?"
"Semua seperti biasa bu. Tapi memang tidak nyaman."
"Kalau begitu, ada yang bikin kamu tidak nyaman nak."
"Bisa jadi bu.."
Tangan ini memang dingin. Dada ini memang seperti
berdetak lebih kencang. Leher ini juga terasa lebih hangat.
Aku pun gak tau apa yang terjadi. Semua seperti biasa,
tidak ada yang kurasa sakit. Tapi kenapa aku merasa
ada sesuatu yang bikin gak nyaman, ada sesuatu yang
mengganjal dalam hati. Ada sesuatu dalam otak yang
tidak bisa aku keluarkan. Ada sesuatu dalam fikiran yang
aku sendiri gak bisa mengerti. Ada sesuatu.
"Ibu, kenapa semua orang sepertinya berubah?"
"Berubah apanya nak?"
"Entahlah ibu. Semua seperti berubah. Tidak seperti
yang biasa terlihat. Semua bergerak."
"Adakah kau rasa sakit di kepala mu nak?"
"Tidak ibu. Tidak ada rasa sakit di kepala ini."
"Lalu apa yang membuat mu berfikir semua berubah?"
"Entahlah ibu. Mereka seperti jauh, makin menjauh,
dan semakin menjauh dari titik ini."
"Semua orang pasti berubah nak. Tak terkecuali
dirimu kelak. Begitu pula titik ini."
"Benarkah itu ibu?"
"Tepat sekali anakku! Semua pasti berubah.
Tidak ada yang tidak. Kecuali perubahan itu sendiri."
"Lalu kapankah saya berubah ibu?"
"Entahlah nak. Ibu juga tidak mengerti."
"Lalu kenapa mereka berubah sekarang ibu?"
"Ibu juga tidak tau nak. Tidak ada yang tau. Tidak
terkecuali orang yang bersangkutan."
"Akankah tiba waktu untuk ku ibu?"
"Pasti nak. Pasti itu."
"Tapi kapan? Saya tidak sabar menunggu. Mereka
sudah meninggalkan saya ibu. Apa yang bisa saya
perbuat disini. Titik ini pun semakin menjemukan.
Dia seperti menolak kehadiran saya lagi. Mereka
berlari. Saya diam. Begitu pula titik ini tidak ingin
tetap diam. Saya bingung harus bagaimana ibu."
"Diamlah nak. Ikuti masa mu. Ikuti arus membawa mu.
Ikuti arah angin berhembus. Ikutlah bersama mereka."
"Tapi kemana mereka akan membawa ku ibu? Aku
takut tersesat. Aku takut salah melangkah."
"Ibu juga tidak paham kemana mereka akan membawa
dirimu nak. Tapi percayalah, kamu pasti bisa. Kamu
pasti bisa kemana pun angin membawamu. Kamu
pasti bisa."
"Mungkinkah itu ibu?"
"Sangat mungkin anak ku!"
"Lalu bagaimana dengan ibu. Akankah ibu mengikuti ku?"
"Tentu tidak sayang. Ibu akan tetap disini. Dihatimu.
Dibayangmu. Dikasimu. Dinafasmu. Ibu tidak akan pergi.
Apapun yang terjadi padamu."
"Benarkah itu ibu?"
"Benar sekali anakku. Tidak ada yang bisa memisahkan kita.
Tidak ada yang bisa menjauhkan kita. Kita tetap satu."
"Terima kasih ibu. Tanpamu aku tiada arti. Kamulah
duniaku. Kamulah bintangku. Kamulah jagat rayaku."
"Begitu juga dirimu nak. Kamu segalanya untuk ibu."
Perlahan tapi pasti, tangan ini mulai menghangat.
Dada ini perlahan menurunkan debarnya. Leher ini
pun menurunkan kadar hangatnya. Semua kembali
menjadi biasa. Ya biasa.
"Iya nak, dingin sekali tanganmu. Apa kau sakit?"
"Entahlah ibu. Rasanya sih enggak."
"Tapi kenapa tanganmu dingin nak?"
"Entahlah."
"Apa dadamu berdebar?"
"Sepertinya iya. Lebih cepat detakannya ku rasa."
"Apa yang kau rasa nak?"
"Entahlah ibu. Aku hanya merasa tidak nyaman."
"Adakah yang kau rasakan sakit dibadanmu nak?"
"Semua seperti biasa bu. Tapi memang tidak nyaman."
"Kalau begitu, ada yang bikin kamu tidak nyaman nak."
"Bisa jadi bu.."
Tangan ini memang dingin. Dada ini memang seperti
berdetak lebih kencang. Leher ini juga terasa lebih hangat.
Aku pun gak tau apa yang terjadi. Semua seperti biasa,
tidak ada yang kurasa sakit. Tapi kenapa aku merasa
ada sesuatu yang bikin gak nyaman, ada sesuatu yang
mengganjal dalam hati. Ada sesuatu dalam otak yang
tidak bisa aku keluarkan. Ada sesuatu dalam fikiran yang
aku sendiri gak bisa mengerti. Ada sesuatu.
"Ibu, kenapa semua orang sepertinya berubah?"
"Berubah apanya nak?"
"Entahlah ibu. Semua seperti berubah. Tidak seperti
yang biasa terlihat. Semua bergerak."
"Adakah kau rasa sakit di kepala mu nak?"
"Tidak ibu. Tidak ada rasa sakit di kepala ini."
"Lalu apa yang membuat mu berfikir semua berubah?"
"Entahlah ibu. Mereka seperti jauh, makin menjauh,
dan semakin menjauh dari titik ini."
"Semua orang pasti berubah nak. Tak terkecuali
dirimu kelak. Begitu pula titik ini."
"Benarkah itu ibu?"
"Tepat sekali anakku! Semua pasti berubah.
Tidak ada yang tidak. Kecuali perubahan itu sendiri."
"Lalu kapankah saya berubah ibu?"
"Entahlah nak. Ibu juga tidak mengerti."
"Lalu kenapa mereka berubah sekarang ibu?"
"Ibu juga tidak tau nak. Tidak ada yang tau. Tidak
terkecuali orang yang bersangkutan."
"Akankah tiba waktu untuk ku ibu?"
"Pasti nak. Pasti itu."
"Tapi kapan? Saya tidak sabar menunggu. Mereka
sudah meninggalkan saya ibu. Apa yang bisa saya
perbuat disini. Titik ini pun semakin menjemukan.
Dia seperti menolak kehadiran saya lagi. Mereka
berlari. Saya diam. Begitu pula titik ini tidak ingin
tetap diam. Saya bingung harus bagaimana ibu."
"Diamlah nak. Ikuti masa mu. Ikuti arus membawa mu.
Ikuti arah angin berhembus. Ikutlah bersama mereka."
"Tapi kemana mereka akan membawa ku ibu? Aku
takut tersesat. Aku takut salah melangkah."
"Ibu juga tidak paham kemana mereka akan membawa
dirimu nak. Tapi percayalah, kamu pasti bisa. Kamu
pasti bisa kemana pun angin membawamu. Kamu
pasti bisa."
"Mungkinkah itu ibu?"
"Sangat mungkin anak ku!"
"Lalu bagaimana dengan ibu. Akankah ibu mengikuti ku?"
"Tentu tidak sayang. Ibu akan tetap disini. Dihatimu.
Dibayangmu. Dikasimu. Dinafasmu. Ibu tidak akan pergi.
Apapun yang terjadi padamu."
"Benarkah itu ibu?"
"Benar sekali anakku. Tidak ada yang bisa memisahkan kita.
Tidak ada yang bisa menjauhkan kita. Kita tetap satu."
"Terima kasih ibu. Tanpamu aku tiada arti. Kamulah
duniaku. Kamulah bintangku. Kamulah jagat rayaku."
"Begitu juga dirimu nak. Kamu segalanya untuk ibu."
Perlahan tapi pasti, tangan ini mulai menghangat.
Dada ini perlahan menurunkan debarnya. Leher ini
pun menurunkan kadar hangatnya. Semua kembali
menjadi biasa. Ya biasa.
Kamu..
Ada rasa yang hilang..
Ada rasa yang lain..
Ada rasa yang gak bisa diungkapkan..
Ada rasa yang gak bisa dibagi..
Semua tentang kamu!
Dalam kesendirianmu..
Dalam keangkuhanmu..
Dalam kesombonganmu..
Dalam hikmatmu..
Dalam diammu..
Dalam sunyimu..
Semua milik kamu!
Aku tau ada banyak hati disana..
Aku tau ada banyak tawa disana..
Aku tau ada banyak canda disana..
Aku tau ada berjuta kasih disana..
Aku tau ada berjuta asa disana..
Aku tau ada berjuta mimpi disana..
Semua memang kamu!
Berjuta orang memujamu..
Berjuta orang menyukaimu..
Berjuta orang mengasihimu..
Berjuta orang memimpikanmu..
Berjuta orang mendambamu..
Berjuta orang menginginimu..
Semua hanya kamu!
Perkenalan..
Pertemanan..
Persahabatan..
Persaudaraan..
Kasih..
Asa..
Rasa..
Hanya kamu..
Cuma kamu..
Dan memang kamu!
Buat kamu disana, terima kasih atas segala hadirmu,
terima kasih atas segala kasihmu, terima kasih
atas bantuanmu, terima kasih atas bimbinganmu,
terima kasih atas segalanya..
Aku tau kamu bahagia!!
Ada rasa yang lain..
Ada rasa yang gak bisa diungkapkan..
Ada rasa yang gak bisa dibagi..
Semua tentang kamu!
Dalam kesendirianmu..
Dalam keangkuhanmu..
Dalam kesombonganmu..
Dalam hikmatmu..
Dalam diammu..
Dalam sunyimu..
Semua milik kamu!
Aku tau ada banyak hati disana..
Aku tau ada banyak tawa disana..
Aku tau ada banyak canda disana..
Aku tau ada berjuta kasih disana..
Aku tau ada berjuta asa disana..
Aku tau ada berjuta mimpi disana..
Semua memang kamu!
Berjuta orang memujamu..
Berjuta orang menyukaimu..
Berjuta orang mengasihimu..
Berjuta orang memimpikanmu..
Berjuta orang mendambamu..
Berjuta orang menginginimu..
Semua hanya kamu!
Perkenalan..
Pertemanan..
Persahabatan..
Persaudaraan..
Kasih..
Asa..
Rasa..
Hanya kamu..
Cuma kamu..
Dan memang kamu!
Buat kamu disana, terima kasih atas segala hadirmu,
terima kasih atas segala kasihmu, terima kasih
atas bantuanmu, terima kasih atas bimbinganmu,
terima kasih atas segalanya..
Aku tau kamu bahagia!!
Thursday, December 01, 2005
B aja kali..
Bukan..!
Bukan karena gue gak mau dateng ke acara lo..
Bukan juga semata karena kerjaan gue ini..
[emang banyak utang kerjaan, tapi bisalah diusahain kalo mau]
Bukan juga karena gue gak menghargai lo sebagai teman..
Bukan juga karena gue mengabaikan undangan lo..
[taukan gue sering kontak lo nanyain progres acara lo gimana]
Bukan juga karena gak ada budget tuk kesana..
[kalo gak foya2 adalah budgetnya]
Bukan juga karena gue gak pengen liat lo..
Sama sekali bukan!
Trus kenapa?..
Gue juga gak tau!
Gue cuma ngerasa, kayaknya kepergian gue kurang diridhoi..
Gue dah coba dari tiket, tapi tetep belom dapet..
Gue mo nekat pergi sendiri, kok kesannya semangat banget..
Gue mo pergi besoknya, males, kok pergi cuma sebentar..
Tapi mungkin bisa jadi bukan karena itu juga..
Karena apa dong?.. Gue sendiri gak tau!
Yang gue tau adalah gue harus ngadepin acara ini Biasa aja,
gak usah berlebih, gak usah terlalu semangat.
Karena pada akhirnya semua juga.. gue, lo, kita, semua yang ada
akan biasa aja ngejalanin ini..
Jadi yaaa... B aja kali.
[tolong jangan bersangka yang enggak2 ama gue]
Bukan karena gue gak mau dateng ke acara lo..
Bukan juga semata karena kerjaan gue ini..
[emang banyak utang kerjaan, tapi bisalah diusahain kalo mau]
Bukan juga karena gue gak menghargai lo sebagai teman..
Bukan juga karena gue mengabaikan undangan lo..
[taukan gue sering kontak lo nanyain progres acara lo gimana]
Bukan juga karena gak ada budget tuk kesana..
[kalo gak foya2 adalah budgetnya]
Bukan juga karena gue gak pengen liat lo..
Sama sekali bukan!
Trus kenapa?..
Gue juga gak tau!
Gue cuma ngerasa, kayaknya kepergian gue kurang diridhoi..
Gue dah coba dari tiket, tapi tetep belom dapet..
Gue mo nekat pergi sendiri, kok kesannya semangat banget..
Gue mo pergi besoknya, males, kok pergi cuma sebentar..
Tapi mungkin bisa jadi bukan karena itu juga..
Karena apa dong?.. Gue sendiri gak tau!
Yang gue tau adalah gue harus ngadepin acara ini Biasa aja,
gak usah berlebih, gak usah terlalu semangat.
Karena pada akhirnya semua juga.. gue, lo, kita, semua yang ada
akan biasa aja ngejalanin ini..
Jadi yaaa... B aja kali.
[tolong jangan bersangka yang enggak2 ama gue]
Subscribe to:
Posts (Atom)